Mohon tunggu...
KKM 77 Amarta
KKM 77 Amarta Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Kami adalah mahasiswa KKM ( Kuliah Kerja Mahasiswa ) dari Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pagelaran Batik bersama Mahasiswa KKM Kelompok 77 Amarta UIN Malang untuk Meningkatkan UMKM di Desa Toyomarto

22 Januari 2023   08:53 Diperbarui: 22 Januari 2023   09:04 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada tanggal 23 Desember 2022 diadakan Pagelaran Batik Desa Toyomarto yang bertempat di Joglo Pemandian Pentungan Sari yang diprakarsai oleh Ibu RW dusun Bodean Krajan (Ibu Ninuk) yang merupakan ketua penggiat Kain Batik Desa Toyomarto dan berbagai kelompok UMKM di Desa. 

Pemerintahan Desa Toyomarto mengadakan Pagelaran Batik bersama mahasiswa KKM 77 Amartha UIN Maliki Malang.Acara ini juga dihadiri oleh Bapak Kepala Desa beserta semua kepala Dusun  di Desa Toyomarto.Kegiatan ini merupakan wujud komitmen dan apresiasi dalam mendukung kelestarian budaya, kesenian dan kerajinan Indonesia khususnya di Desa Toyomarto.

Kegiatan membatik ini bertujuan untuk menambah keterampilan wanita di Desa Toyomarto sehingga bisa menambah income untuk meningkatkan perekonomian keluarga. Pemerintah Desa mengharapkan warga desa khususnya para wanita tidak hanya menyandarkan ekonomi keluarga pada pertanian tetapi pada sektor lain yang salah satunya adalah bidang kreatif seperti membatik.

Nilai positif dari diadakannya pameran ini yaitu semakin menambah wawasan serta pengetahuan bagi peserta sehingga nantinya bisa mengembangkan produknya untuk menjadi lebih unggul dan kreatif.Batik adalah salah satu bagian terpenting dari perjalanan sejarah dan budaya nusantara yang terdiri dari banyak suku.

Kegiatan ini bagus sekali untuk membangun kesadaran dan kecintaan masyarakat terhadap kekayaan budaya Indonesia dan mewariskannya hingga generasi mendatang,” ungkap Ninuk.

Batik tidak hanya dikenal dan popular di kalangan masyarakat Indonesia, tetapi batik juga terkenal di kalangan masyarakat dunia. Batik mampu menembus pasaran mancanegara, menjelajah hingga ke Eropa, Asia, Australia, Amerika bahkan Afrika. Umumnya, batik diekspor dalam bentuk kain panjang, busana wanita hingga kemeja. Banyak juga batik yang dipasarkan dalam wujud seprai, sarung bantal, dan taplak meja. Perkembangan batik saat ini tidak lepas dengan adanya tren fashion.

Batik harus di lestarikan oleh seluruh masyarakat Indonesia, tidak hanya pemerintah saja yang berperan dalam melestarikan batik, namun masyarakat juga mempunyai peranan penting dalam hal ini. Batik harus dilestarikan agar tidak terjadi kembali diklaim dengan negara lain, kita sebagai masyarakat Indonesia harus menjaga dengan baik warisan budaya Indonesia. 

Dengan mengerti dan memahami pentingnya melestarikan batik sebagai warisan budaya Indonesia, berikut beberapa cara melestarikan batik sebagai warisan budaya, bangga menggunakan batik, melibatkan generasi muda untuk memproduksi batik, dukungan pemerintah kepada pelaku bisnis batik, mengadakan pameran-pameran batik, memperkenalkan batik ke kancah Internasional. Beberapa cara tersebut dapat menjadi pilihan masyarakat dalam melestarikan salah satu warisan budaya Indonesia, yaitu batik.

Dokpri
Dokpri

Mahasiswa KKM Amartha 77 ini ingin mengangkat potensi desa Toyomarto yang memiiki minat tinggi terhadap seni. KKM UIN Maliki Malang kali ini diikuti oleh mahasiswa dari berbagai fakultas. Jadi, untuk lebih mengembangkan pamor batik Toyomarto, masing-masing fakultas mencoba memberikan masukan maupun referensi di bidang masing-masing guna menutup kekurangan yang ditemukan tersebut, termasuk ide pembuatan batik dengan motif baru, mengingat Desa Toyomarto memiliki banyak kearifan lokal yang dapat menjadi inspirasi.Harapan dari KKM Kelompok 77 Amartha setelah diadakannya kegiatan ini, pemuda Desa Toyomarto dapat meneruskan masterplan yang sudah dikerjakan bersama-sama yaitu Desa Toyomarto menjadi Destinasi Wisata Berbasis Edukasi Seni.

Pagelaran ini juga dilakukan agar minat batik di kalangan anak-anak hingga muda-mudi semakin meningkat. Selama ini mereka masih menganggap bahwa batik merupakan tren fashion yang kuno dan hanya dapat dikenakan saat acara resmi.“Persepsi kuno itu salah. Kita harus bangga mengenal dan mengenakan batik yang tidak lain merupakan warisan leluhur bangsa Indonesia. Batik sangat cocok untuk event apa saja, termasuk yang bersentuhan dengan kalangan pemuda,” Ujar Nunik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun