Malang, Singosari (14/01)
Kegiatan sosialisasi ANTI BULLYING dilaksanakan pada Sabtu, (14/01/2023) pagi, yang bertempat di Sekolah Dasar 01 Candirenggo Kecamatan Singosari dilaksanakan oleh mahasiswa KKM kelompok 57 dan 58 UIN Maulana Malik Ibrahim Malang..
Perundungan atau kasus bullying lingkungan anak-anak masih sangat marak terjadi terutama yang sering diberitakan di media massa akhir-akhir ini. Pada kesempatan kali ini, mahasiswa psikologi KKM kelompok 57 dan 58 UIN Maulana Malik Ibrahim malang mengadakan kegiatan sosialisasi dengan misi mengedukasi dan mengajak anak-anak SD 01 agar peka dan mencegah bersama fenomena bullying tersebut.
Mahasiswa Psikologi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang yang sedang melaksanakan kegiatan KKM di Kelurahan Candirenggo mensosialisasikan bullying dengan 4 poin penting, dimulai dari pengertian, bentuk-bentuk, dampak, dan cara mencegah bullying.
Pada tahap pertama, pendefinisian bullying kepada anak-anak disampaikan kepada anak-anak agar anak-anak dapat memahami apa itu bullying demi mencegah adanya kasus bullying tanpa menyadari perilakunya. Tahap kedua penyampaian bentuk-bentuk bullying dapat terjadi melalui fisik, verbal, maupun sosial. Kemudian dilanjutkan dengan dampak bullying bertujuan agar anak-anak menyadari bahaya dari pelaku bullying tersebut. Dan diakhiri dengan cara pencegahannya.
Sosialisasi ini dilaksanakan dengan menggunakan proyektor demi menarik perhatian anak-anak agar tidak merasa bosan ketika dilaksanakannya kegiatan sosialisasi. Dimulai denan menonton kartun anak-anak yang bertemakan tentang pencegahan bullying yang dipersembahkan oleh kementerian Pendidikan Indonesia, anak-anak SD diajak berpartisipasi dengan dibukanya sesi tanya jawab antar mahasiswa dan anak-anak.
Anak-anak berantusias mengikuti kegiatan sosialisasi ini dengan menanyakan pertanyaan-pertanyaan yang dirasa relate dengan kehidupan sehari-hari mereka. Seperti, “kak, bagaimana kalau pelaku bullying ini mengancam korban?” kakak-kakak mahasiswa pun menjawab dengan tanggap dan disampaikan dengan bahasa yang sederhana demi kemudahan anak-anak menangkap jawaban dari kakak-kakak mahasiswa. Interaksi anak-anak dengan mahasiswa dilakukan secara konstan agar penyampaian materi lebih diserap oleh anak-anak.