Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) bukan hanya tentang memberikan kontribusi dalam pembangunan fisik, tetapi juga membangun hubungan dan keterlibatan di tingkat sosial dan spiritual. Salah satu contoh konkretnya adalah keterlibatan anak KKM dalam kegiatan tahlil rutinan setiap malam Jumat di desa Argosuko.
Kegiatan tahlil tidak hanya menjadi momen spiritual, tetapi juga peluang untuk berbagi nilai-nilai kehidupan dan menciptakan ikatan emosional yang lebih dalam antara anak KKM dan masyarakat setempat. Keterlibatan anak KKM dalam kegiatan tahlil juga menjadi perwujudan dari upaya mereka untuk menyelaraskan diri dengan nilai-nilai lokal. Mereka menghargai dan menghormati tradisi serta kepercayaan masyarakat setempat. Hal ini menciptakan atmosfer saling pengertian dan penghormatan antara anak KKM dan masyarakat desa, sehingga kolaborasi dalam proker-proker lainnya menjadi lebih efektif. Kegiatan tahlil yang dihadiri oleh anak KKM juga memberikan kontribusi positif dalam membawa energi positif ke dalam masyarakat. Dengan bergabung dalam kegiatan ini, mereka tidak hanya menjadi bagian dari ritual keagamaan, tetapi juga membawa semangat kebersamaan dan keharmonisan dalam masyarakat setempat.
Partisipasi anak KKM dalam kegiatan tahlil rutinan setiap malam jumat di desa Argosuko merupakan langkah positif dalam membangun kedekatan spiritual dan sosial. Ini adalah contoh bagaimana anak KKM tidak hanya berfokus pada pembangunan fisik, tetapi juga memahami dan menghormati nilai-nilai budaya dan keagamaan masyarakat setempat. Melalui kegiatan ini, mereka menciptakan ikatan yang kuat dengan masyarakat, yang pada akhirnya memberikan dampak positif dalam seluruh proses KKM mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H