Mohon tunggu...
Miftachul Jannah
Miftachul Jannah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Malang

Saya seorang mahasiswa semester 5 yang sedang menjalani studi di UIN Maulana Maulana Malik Ibrahim Malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sosialisasi Stunting di Posyandu: Upaya Mencegah Kelaparan dan Keterbelakangan Pertumbuhan di Desa Kesamben

19 Januari 2024   21:12 Diperbarui: 19 Januari 2024   22:04 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosialisasi Stunting di Balai Dusun Talun

Selasa 9 Januari 2024, KKM 56 UIN Malang melaksanakan kegiatan sosialisasi stunting di Balai Dusun Talun, Desa Kesamben, Kecamatan Ngajum, Kabupaten Malang. Sosialisasi stunting ini merupakan salah satu langkah untuk mengatasi masalah kesehatan pada masyarakat, khususnya pada balita. Pada sosialisasi stunting ini, kelompok kami mengangkat tema "Cegah Stunting dengan Perbaikan Pola Makan, Pola Asuh, dan Sanitasi". 

Sosialisasi stunting diadakan tepat sebelum pelaksanaan Posyandu, hal ini bertujuan untuk  memastikan bahwa informasi yang diberikan dapat segera diterapkan oleh para ibu-ibu di Posyandu. Acara ini dihadiri oleh 28 orang, mayoritas yang hadir merupakan ibu-ibu yang aktif berpartisipasi di Posyandu setempat. Selain itu, acara ini dihadiri juga oleh balita dan lansia, yang masing-masing berjumlah 24 dan 30 orang. Acara ini juga dihadiri oleh ibu kasun dan ibu carik setempat yang mampu memberikan kesan yang baik pada acara tersebut. Hal tersebut menunjukkan adanya dukungan dari pihak pemerintahan desa. Diharapkan kegiatan ini dapat membentuk kesadaran masyarakat mengenai pentingnya memperhatikan gizi pada anak sejak dini.

Pemateri dalam sosialisasi stunting ini merupakan mahasiswa Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) dari Universitas Islam Negeri (UIN) Malang. Keputusan ini diambil dengan mempertimbangkan keahlian dan pengetahuan mereka dalam bidang kesehatan, khususnya stunting. Pemateri memaparkan materinya dengan baik sehingga mudah dipahami oleh para audiens. Sosialisasi dimulai pada pukul 09.00 WIB dan berlangsung selama satu jam, hingga pukul 10.00 WIB. Waktu yang singkat namun efektif untuk menyampaikan informasi penting mengenai stunting dan langkah-langkah pencegahannya.

Stunting menjadi salah satu permasalahan serius dan masalah gizi utama yang banyak terjadi. Stunting adalah gangguan pertumbuhan yang disebabkan kekurangan gizi kronis, yang terjadi pada anak sejak dalam kandungan sampai dengan usia 2 tahun. Stunting disebabkan oleh beberapa faktor utama, yaitu kurangnya asupan gizi pada ibu selama hamil dan kebutuhan nutrisi anak tidak tercukupi. Selain itu, ada penyebab lain antara lain kurangnya pengetahuan ibu terhadap pentingnya pemenuhan gizi, kurangnya persediaan air bersih dan sanitasi, dan terbatasnya akses pelayanan kesehatan.

Dampak Stunting dapat menimbulkan anak lebih rentang terserang atau terinfeksi berbagai macam penyakit,dan juga anak memiliki kemampuan perkembangan kognitif dan motorik yang menurun, serta gangguan kesehatan mental dan emosional. Hal ini dikarenakan sel saraf mengalami kematangan yang tidak sempurna yang disebabkan oleh tidak tercukupinya nutrisi adekuat. Stunting pada anak juga dapat disebabkan pada masa kehamilan ibu yang tidak tercukupi nutrisinya, seperti tidak tercukupinya nutrisi asam folat dan zat besi. Hal tersebut dapat berakibat terhambatnya pertumbuhan janin yang akan meningkatkan risiko terjadinya stunting pada bayi setelah lahir.  Maka dari itu acara ini diselenggarakan sebelum pelaksanaan Posyandu sebagai langkah preventif dalam mengatasi masalah stunting yang dapat menghambat pertumbuhan anak di dusun Talun.

Konsumsi ringan diberikan setelah sosialisasi selesai, hal ini ditujukan sebagai bentuk apresiasi kepada para audiens. Selain itu, hal ini juga bertujuan untuk menciptakan suasana yang nyaman dan menyenangkan bagi audiens, sekaligus mempererat hubungan antarwarga. Setelah sesi sosialisasi selesai, mahasiswa KKM tidak langsung meninggalkan tempat acara. Mereka aktif membantu ibu-ibu Posyandu dalam melakukan pengecekan kesehatan balita dan lansia. Pengecekan pada balita meliputi penimbangan berat badan, pengukuran tinggi badan balita serta pendataan imunisasi balita. Sedangkan pengecekan kesehatan pada lansia meliputi pengecekan tekanan darah, berat badan, tinggi badan serta pengecekan gula darah. Langkah ini menunjukkan keseriusan mahasiswa dalam menerapkan pengetahuan teoritis mereka ke dalam praktek.

Kegiatan ini selesai tepat sebelum waktu dzuhur tiba, hal ini mencerminkan efisiensi dalam perencanaan dan pelaksanaan acara. Keseluruhan acara menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak, serta memberikan dukungan positif kepada Posyandu setempat. Dengan demikian, sosialisasi stunting di Posyandu Desa Kesamben menjadi contoh nyata bagaimana kolaborasi antara mahasiswa, pemerintahan desa, dan masyarakat dapat menciptakan program yang berdampak positif dalam mencegah stunting dan meningkatkan kesehatan anak-anak di wilayah tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun