Selain sholawatan, sesi taklim atau kajian keagamaan menjadi bagian penting dalam kegiatan ini. Materi yang disampaikan tidak hanya berkaitan dengan ilmu fikih dan akidah, tetapi juga membahas bagaimana Islam mengajarkan moderasi, toleransi, dan keadilan sosial.
Para ustadz atau tokoh agama setempat yang mengisi kajian selalu menekankan pentingnya bersikap bijak dalam menghadapi perbedaan. Islam mengajarkan rahmatan lil 'alamin menjadi rahmat bagi seluruh alam sehingga tidak ada tempat bagi sikap ekstrem dalam beragama.
Dampak Positif bagi Masyarakat
Keberadaan majelis ini membawa banyak manfaat bagi masyarakat Dusun Blendongan, antara lain:
Menjaga Kerukunan, Dengan berkumpul setiap minggu, masyarakat semakin akrab dan terhindar dari potensi konflik akibat perbedaan pemahaman keagamaan.
Meningkatkan Pemahaman Islam yang Moderat, Kajian-kajian yang disampaikan menanamkan nilai-nilai Islam yang damai, toleran, dan inklusif.
Memberdayakan Pemuda dalam Kegiatan Keagamaan Kaum muda turut berpartisipasi aktif, baik sebagai penggerak majelis maupun peserta yang belajar dari para ulama.
Memperkuat Tradisi Islam Nusantara
Majelis sholawatan dan taklim adalah bagian dari tradisi Islam di Nusantara yang perlu dijaga agar tidak tergerus oleh zaman.Â
Moderasi beragama bukan hanya konsep, tetapi perlu diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari. Di Dusun Blendongan, tradisi Majelis Sholawatan dan Taklim setiap malam Rabu telah menjadi bukti nyata bagaimana moderasi dapat dijalankan dengan baik. Dengan semangat kebersamaan, toleransi, dan cinta kepada Rasulullah, masyarakat terus menjaga harmoni dalam keberagaman.
Semoga tradisi ini terus lestari dan menjadi inspirasi bagi daerah lain dalam membangun kehidupan beragama yang damai dan sejuk.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI