Implementasi Moderasi Beragama melalui PPKN: Langkah Inovatif dalam Pendidikan yang Berkualitas

Pendidikan sebagai pilar utama pembentukan karakter dan mental generasi muda merupakan wilayah yang terus berkembang dan menuntut perubahan. Salah satu langkah inovatif yang mulai diusung adalah implementasi moderasi beragama melalui mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN). Inovasi ini tidak hanya mencerminkan upaya penguatan nilai-nilai kebangsaan, tetapi juga menjadi cerminan dari semangat harmoni dan kerukunan antarumat beragama di Indonesia. 

Berbicara tentang moderasi beragama dalam konteks Indonesia memang tidak bisa dilepaskan dari realitas keberagaman yang menjadi kekayaan dan kompleksitas bangsa ini. Sebagai negara dengan beragam suku, agama, dan budaya, Indonesia telah berhasil mempertahankan semangat Bhinneka Tunggal Ika, meskipun tantangan dan dinamika tidak terhindarkan. Implementasi moderasi beragama melalui mata pelajaran PPKN menjadi sebuah langkah yang cerdas dan strategis untuk memupuk semangat toleransi dan penghormatan terhadap perbedaan. 

Pada hari Selasa, 03 Januari 2024, kami,  kelompok 187 KKM UIN Malang berkunjung ke SDN 01 Undaan. Tujuan kami datang ke sekolah tersebut adalah untuk sowan dan menemui kepala sekolah guna untuk mengajak kerja sama dalam proses mengajar. Dikarenakan tema KKM kami salah satunya "Moderasi Beragama" jadi target kami adalah di Sekolah Dasar dan TPQ.  Kami meminta izin untuk mengajar PPKN di SD tersebut, kata kepsek dan Wali Kelas 1 SD Undaan kami diberikan tanggung jawab di kelas 1 dan 4 dikarenakan baru 2 kelas tersebut yang menerapkan Kurikulum Merdeka.

Selain itu, Wali Kelas 1, Bu Suparti, meminta tolong juga kepada kami untuk membantu membuat hiasan kelas guna menunjang pembelajaran. Kami pun menyanggupinya dengan senang hati. Setelah berbincang-bincang dengan Kepala Sekolah dan Ibu Wali Kelas 1, kami pun pamit pulang dan melanjutkan untuk membuat jadwal ke sekolah. dan sepakat kami ambil jadwal 2 hari untuk kelas 1 dan 2 hari untuk kelas 4 dengan pembagian kelompok 2 anak untuk kelas 4 dan 3 anak untuk menghandle kelas 1. Anak-anak di SDN 01 Undaan juga sangat aktif dan gampang berbaur dengan kami.

Selain mengisi di kelas 1 dan 4, terkadang Bapak/Ibu guru juga meminta kami untnuk mengisi kelas lain yang kosong supaya anak-anak tetap melakukan pembelajaran dan tidak ramai saja di kelas. Setelah mendapatkan izin dari kepala sekolah dan mendapat tanggung jawab untuk mengajar di kelas 1 dan 4, kami dengan semangat mulai menyiapkan materi yang akan disampaikan. Kami menyusun rencana pembelajaran yang tidak hanya mencakup aspek teoritis tentang moderasi beragama, tetapi juga melibatkan aktivitas interaktif dan kreatif agar pesan yang ingin disampaikan dapat lebih mudah dipahami oleh para siswa. 

Pada hari pertama mengajar, kami tiba di SDN 01 Undaan dengan penuh antusiasme. Kami memulai sesi dengan memperkenalkan diri dan menjelaskan tujuan kedatangan kami ke sekolah.  Setelah apel dan perkenalan, Bu Suparti selaku wali kelas 1 langsung mengizinkan kami untuk menuju ke kelas. Dalam materi pembelajaran, kami memilih pendekatan yang inklusif dan mengedepankan nilai-nilai kebersamaan. Kami memanfaatkan metode diskusi dan permainan edukatif untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang moderasi beragama. Selain itu, untuk memperkaya pengalaman belajar, kami juga mengajak siswa untuk berbagi pengalaman dan pendapat mereka tentang toleransi dan kerukunan antaragama.

Dengan hati penuh rasa terima kasih, kami, kelompok 187 KKM UIN Malang meninggalkan SDN 01 Undaan dengan harapan bahwa langkah-langkah kecil ini dapat memberikan kontribusi positif dalam membentuk karakter dan mental generasi muda Indonesia, dan sampaibertemu kembali dipertemuan berikutnya.