Mohon tunggu...
KKM Vidyantara 17
KKM Vidyantara 17 Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Peningkatan Kesehatan Masyarakat Melalui Program TOGA dari KKM Vidyantara 17 di Desa Wringinanom

2 Februari 2025   16:03 Diperbarui: 2 Februari 2025   16:03 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Peningkatan Kesehatan Masyarakat Melalui Program TOGA dari KKM Vidyantara 17 di Desa Wringinanom 

Dalam rangka mendukung pemanfaatan tanaman obat keluarga (TOGA) di lingkungan Desa Wringinanom, KKM Vidyantara 17 bekerja sama dengan kelompok 87 dan 157 mengadakan program pembuatan rak TOGA serta penanaman bibit tanaman. Kegiatan ini berlangsung mulai dari pengajuan proposal pada 27 Desember 2024, pengadaan bibit pada 7 Januari 2025, hingga penyelesaian pembuatan rak dan penanaman pada 30 Januari 2025.

Program TOGA memiliki tujuan untuk memperkenalkan manfaat tanaman herbal kepada masyarakat serta menyediakan fasilitas perawatan tanaman yang rapi dan terorganisir. Melalui kolaborasi ini, peserta KKM berharap dapat memberikan kontribusi nyata dalam mendukung kesehatan masyarakat secara alami dan mandiri dengan tanaman herbal yang mudah dijangkau.

Tanaman Obat Keluarga, sumber: KKM Vidyantara
Tanaman Obat Keluarga, sumber: KKM Vidyantara

Tahap awal kegiatan dimulai dengan pengajuan proposal program TOGA pada 27 Desember 2024. Proposal ini mencakup rencana pengadaan bibit tanaman, perakitan rak tanaman, dan penanaman bibit di area Balai Desa Wringinanom. Setelah mendapatkan persetujuan, pada 7 Januari 2025 peserta KKM berhasil mendapatkan bibit berbagai tanaman obat keluarga, seperti jahe, kunyit, kencur, temulawak, lengkuas, dan pegagan.

Selanjutnya, proses pembuatan rak TOGA dilaksanakan dengan semangat kerja sama antara KKM Vidyantara 17, kelompok 87, dan 157. Rak ini dirancang agar mampu menata bibit tanaman dengan baik, memaksimalkan sinar matahari, serta memudahkan perawatan tanaman oleh masyarakat desa. Proses perakitan dilakukan secara bertahap hingga rak dapat ditempatkan dengan kokoh di Balai Desa Wringinanom.

Serah terima tanaman obat keluarga beserta raknya, sumber: KKM Vidyantara
Serah terima tanaman obat keluarga beserta raknya, sumber: KKM Vidyantara

Tahap akhir adalah penanaman bibit TOGA ke dalam media tanam yang telah dipersiapkan di rak yang baru selesai dibuat. Proses ini dilakukan secara hati-hati untuk memastikan pertumbuhan tanaman yang optimal. Selain itu, peserta KKM juga memberikan edukasi kepada masyarakat terkait perawatan dan manfaat masing-masing tanaman obat keluarga. Dengan adanya fasilitas TOGA ini, diharapkan masyarakat dapat lebih memahami pentingnya tanaman herbal untuk kesehatan sehari-hari.

Kegiatan pembuatan rak TOGA dan penanaman bibit tanaman obat keluarga di Balai Desa Wringinanom adalah langkah konkret dalam mendukung kesehatan masyarakat secara alami. Berkat kerja sama KKM Vidyantara 17 dengan kelompok 87 dan 157, program ini berhasil memberikan fasilitas yang bermanfaat bagi warga desa. Semoga fasilitas TOGA ini dapat terus dirawat dan memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat Desa Wringinanom.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun