Mohon tunggu...
KKM 162 AlQobas
KKM 162 AlQobas Mohon Tunggu... Mahasiswa - Kuliah Kerja Mahasiswa

Beberapa nyala api yang membantu menerangi sebuah pemukiman.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Program Belajar Mengajar Bilingual di MIS Raudlatul Islam Undaan oleh KKM 162 Al-Qobas

25 Januari 2023   06:24 Diperbarui: 25 Januari 2023   06:46 609
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri
Dokpri

Dokpri
Dokpri

Dokpri
Dokpri

KKM atau Kuliah Kerja Mahasiswa merupakan salah satu bentuk pengabdian dari mahasiswa terhadap masyarakat. KKM Reguler UIN Malang tersebar atau terbagi dalam beberapa wilayah yang telah disiapkan oleh LP2M UIN Malang. Khususnya, untuk kelompok 162 yang diterjunkan pada hari senin, 19 Desember 20222 di Dusun Meduran Desa Undaan Kecamatan Turen Kabupaten Malang. Diharapkan terlaksananya kegiatan tersebut dapat membantu mengembangkan potensi yang berada di dusun meduran serta menjalankan program kerjanya dengan baik.

Dewasa ini bahasa menjadi aspek yang penting dalam kehidupan sehari-hari. Bahasa sendiri sudah melekat sejak dini pada setiap individu.Bahasa merupakan sarana komunikasi dalam setiap kegiatan.Manusia sebagai makhluk sosial tentunya perlu yang Namanya komunikasi.Selain sebagai sarana komunikasi bahasa juga merupakan identitas antar individu.

Pentingnya bahasa saat ini bukan hanya bahasa sehari-hari seperti hal nya bahasa Indonesia.Namun dengan berkembangnya zaman terdapat bahasa yang mendominasi dan menjadi bahasa Internasional yakni bahasa Inggris dan arab.Sebagai bahasa universal kedua bahasa ini penting untuk dikuasai atau dipelajari.Pemerintah Indonesia telah memperkenalkan kedua bahasa ini mulai dari bangku sekolah dasar (SD) atau Madrasah Ibtidaiyah.

Dengan pertimbangan pentingnya bahasa, KKM UIN Malang 162 Al qobas berinisiasi dalam melakukan pengajaran bahasa Inggris dan arab di Madrasah Ibtidiyah Raudhlatul Islam, Desa Undaan, Kab Malang.Disamping padatnya kegiatan dalam kegiatan belajar mengajar yang ada di Madrasah Ibtidaiyah (MI), bahasa menjadi pilihan utama yang kelompok KKM 162 untuk terjun langsung didalam kegiatan yang ada.

Setelah berada di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Raudhlatul Islam, Peserta KKM UIN Malang 162 Al qobas mengimplementasikan hal yang mereka dapatkan dari hasil belajarnya di ranah universitas selama ini, yang di mana di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang sendiri mempunyai program yang namanya Ma'had yang di mana ma'had sendiri mempunyai program pembelajaran bahasa, Adapun program pemberlajaran bahasa yang ada di ma'had dari bahasa inggris dan bahasa arab.

Teknik pembelajaran yang bervariatif tentunya sangat mendukung bagi siswa dan siswi yang berada di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Raudhlatul Islam tentu sangat penting untuk menarik minat belajar peserta didik, Hal ini merupakan sebuah tantangan bagi para civitas akademika yang berada di ranah Pendidikan, di perlukan inovasi-inovasi baru yang sesuai dengan karakter dan kemampuan siswa, agar peserta didik berpartisipasi aktif dalam dalam proses belajar-mengajar.

Kelompok KKM UIN Malang 162 Al qobas melalui MI Raudhlatul Islam menerapkan metode pembelajaran yang menarik untuk pembelajaran siswa-siswi, yaitu dengan menggunakan pembelajaran yang di dapatkan dari program kampus yaitu PKPBA (Program Khusus Pengembangan Bahasa Arab), dengan menggunakan teknik pembelajaran dengan cara verbal dan non verbal, salah satunya dengan cara hafalan mufrodat harian.

MIS Raudlatul Islam sendiri merupakan sebuah Lembaga pendidikan tingkat dasar yang terletak di Undaan, Kec. Turen, Kab. Malang, Jawa Timur. Dalam proses pembelajaran yang berlangsung 6 kali dalam seminggu -- senin sampai sabtu --, siswa memulai KBM pada pukul 07.00 WIB. Lembaga pendidikan tersebut berdiri pada 28 oktober 1993 di bawah naungan Kementrian Agama kabupaten Malang. Langkah berikutnya dilembagakan dan mengajukan perizinan ke Kantor Departemen Agama Kabupaten Malang. Surat izin no. B-2230346 tentang persetujuan pendirian sekolah swasta (MIS) di kabupaten Malang. Pada tahun 2016 pihak MI mengajukan perizinan terkait SK Operasional ke Kementrian agama yang disahkan melalui no. MIS/07.0284/2016.

Terkait proses kegiatan untuk menunjang pendidikan formal, MIS Raudlatul Islam memulai aktivitasnya dengan membaca surat-surat pendek dari adh Dhuha sampai an-Nas, pelafalan Asmaul Husna, Senam Kebugaran Jasmani (SKJ), sholat dhuha, dan mengaji. semua proses sebelum pendidikan formal dilaksanakan agar siswa-siwa tertanam bekal pemahaman agama.

Memiliki pribadi islami, dan membangun komitmen untuk bersatu. Adapun kegiatan yang dihususkan pada hari jumat berupa kegiatan istighosah, kegiatan tersebut merupakan rangkaian pembacaan kalimat thayyibah  yang bertujuan untuk menciptakan hubungan spiritualitas dengan Yang Maha Kuasa. Semua kegiatan ini dituntaskan hingga pukul 08.00 WIB sebelum siswa melakukan kegiatan belajar mengajar di kelas.

Dokpri
Dokpri

Program pembelajaran bilingual di MI Raudhatul Islam telah diterapkan oleh anggota KKM 162 UIN Malang dengan metode pembelajaran maharah dan istima' pada bahasa arab dan listening di bahasa inggris. 

Proses pembelajaran bahasa arab dilakukan oleh kelompok KKM 162 UIN Malang dengan menyiapkan materi yang cocok pada jenjang siswa dan dalam praktiknya, pengajar memberikan materi kosa kata (mufrodat) dengan membacakan mufrodat tersebut lima sampai sepuluh kali kemudian diikuti oleh siswa. Selanjutnya pengajar memberikan waktu kepada siswa untuk mengingat mufrodat yang telah diberikan sebelumnya. Kemudian di akhir pembelajaran pengajaran menguji kemampuan mengingat siswa terhadap mufrodat yang telah diberikan.

Begitu juga dalam pembelajaran bahasa Inggris pengajar memberikan materi basic vocabularies (kosa kata dasar) untuk dibacakan dan diikuti oleh siswa dan  kemudian pengajar melakukan beberapa pekerjaan misalnya berjalan, duduk, menaruh buku, memegang benda, atau menulis. Hal ini dilakukan bertujuan untuk meningkatkan daya ingat siswa terhadap materi yang diberikan, mengingat usia yang sangat produktif untuk proses kegiatan belajar dan mengajar.

Berdasarkan paparan di atas, pengembangan indikator pencapaian kompetensi sebagai berikut:

1. Siswa mampu mengaplikasikan teori-teori pembelajaran bilingual melalui: berhasil menghafal 30 kosa kata bahasa arab dan inggris dengan lancar, siswa kelas 1 & 2 dapat melafalkan alfabet bahasa inggris dengan baik, serta dapat menguasai dan memahami percakapan bahasa arab.

2. Menerapkan karakteristik pembelajaran serta menganalisa komponen teori bilingual 

Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa program belajar mengajar bilingual di MIS Raudlatul Islam berjalan dengan baik antara lain meliputi program pembelajaran bilingual serta pembelajaran yang telah dicanangkan oleh Kementrian Agama seperti mengajar IPAS, PKN, Bahasa Indonesia ataupun mata pelajaran lainnya. 

Dari keseluruhan program yang telah dicanangkan oleh KKM 162 dengan mengacu pada modul bahasa arab dan inggris yang telah disusun serta memiliki sasaran terhadap seluruh siswa Lembaga tersebut dalam memahami dan menguasai Bahasa Arab dan Inggris.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun