Bagi seorang muslim membaca Alquran adalah suatu kewajiban. Berdasarkan
hadits riwayat Abdullah Ibnu Mas‘ud yang berbunyi :
عن عَبْدَ اللَّهِ بْنَ مَسْعُودٍ، يَقُولُ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ، وَالحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا، لَا أَقُولُ الم حَرْفٌ، وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ وَلَامٌ حَرْفٌ وَمِيمٌ حَرْفٌ
Yang artinya: Kata ‘Abdullah ibn Mas‘ud, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Siapa saja membaca satu huruf dari Kitabullah (Al-Qur’an), maka dia akan mendapat satu kebaikan. Sedangkan satu kebaikan dilipatkan kepada sepuluh semisalnya. Aku tidak mengatakan alif lâm mîm satu huruf. Akan tetapi, alif satu huruf, lâm satu huruf, dan mîm satu huruf,” (HR. At-Tirmidzi).
Al-Qur’an juga menjadi syafaat atau penolong di hari kiamat untuk para pembacanya. Seperti pada hadits dibawah ini:
عن أَبي أُمامَةَ رضي اللَّه عنهُ قال : سمِعتُ رسولَ اللَّهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم يقولُ : « اقْرَؤُا القُرْآنَ فإِنَّهُ يَأْتي يَوْم القيامةِ شَفِيعاً لأصْحابِهِ » رواه مسلم
Dari Abu Amamah ra, aku mendengar Rasulullah saw. bersabda, “Bacalah Al-Qur’an, karena sesungguhnya ia akan menjadi syafaat bagi para pembacanya di hari kiamat.” (HR. Muslim).
Masyarakat desa Sawahan sudah sangat mengerti dan memahami keutamaan membaca Alquran ini. Kesadaran masyarakat ini dapat dilihat dari banyaknya TPQ dan antusiasme warga dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar Al-Qur'an ini. Terhitung ada 14 TPQ yang aktif mengajar. Kami dari Mahasiswa KKM UIN Malang 2023 kelompok 160 dan 159 berinisiatif untuk ikut serta dalam kegiatan belajar mengajar Al-Qur'an sebagai bentuk pengabdian terhadap masyarakat di desa Sawahan.
Kami meminta izin kepada ketua TPQ Bu Tutik untuk bisa bergabung dalam kegiatan TPQ di Desa Sawahan. Lalu beliau menginformasikan kepada kami bahwa ada 9 TPQ yang kekurangan tenaga pengajar dan bersedia menjadi tempat bagi kami untuk mengabdi kemasyarakat. TPQ tersebut antara lain adalah TPQ Al-Ikhlas, TPQ Walisongo, TPQ Roudhotul Qur'an, TPQ Al Hikmah, TPQ Miftakhul Jannah, TPQ H. Badriyah, TPQ Hidayatul Mujahidin, TPQ Bahrul Ulum, dan TPQ Al Mubtadin. Karena kami adalah merupakan gabungan dari 2 kelompok KKM maka kami bisa menyanggupi untuk mengisi di kesembilan TPQ tersebut.
Setelah mencari tahu lebih lanjut tentang TPQ-TPQ tersebut ternyata kegiatan belajar mengajar ini tidak murni hanya belajar kitab Al-Qur'an, melainkan juga belajar kitab-kitab kuning. Peminat pengajian kitab ini didominasi oleh ibu-ibu hingga lansia di desa Sawahan. Kami cukup kagum terhadap semangat belajar dari masyarakat yang bisa dibilang sudah cukup berumur. Mereka rela meluangkan waktu dan tenaga untuk mengikuti pengajian ini.
Kegiatan mengajar di TPQ ini sangat bermanfaat bagi kami. Kami bisa melatih kedisiplinan dan mendapat pengalaman yang sangat berharga. Kami juga mendapatkan ilmu ilmu baru dikarenakan beragamnya metode pembelajaran yang menarik untuk dipelajari. Masyarakat desa Sawahan sangat terbuka terhadap ilmu-ilmu yang mereka miliki.
Harapan kami setelah kegiatan mengajar di TPQ-TPQ ini adalah kami bisa Istiqomah untuk belajar Alquran bercermin dari masyarakat desa Sawahan yang sangat antusias untuk belajar membaca Alquran. Kami juga berharap agar masyarakat desa Sawahan tetap bisa menjaga semangat masyarakat dalam mempelajari Alquran.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H