Hari berikutnya, penelusuran fauna kembali di lakukan pada muara sungai yang terletak di sisi barat Cagar Alam Pangandaran. “Dahulu di muara sungai ini sempat ditanam pohon mangrove, namun pohon mangrove tidak tumbuh karena substrat pada sungai yang berbeda” ujar Pak Bambang (15/11). Fauna yang ditemukan di sekitar muara sungai adalah ikan glodok dan kepiting. Ikan glodok yang ditemukan memiliki kenampakan yang sama dengan ikan glodok yang di temukan di Hutan Mangrove Batu Karas. Sedangkan jenis kepiting yang ditemukan berbeda dengan jenis kepiting yang khas ada di bakau.
Dari hasil observasi selama dua hari, dapat disimpulkan bahwa fauna yang terdapat di Hutan Mangrove Batu Karas dan muara Sungai Cagar Alam Pangandaran memiliki perbedaan. Hal tersebut disebabkan karena perbedaan habitat pada kedua tempat. Habitat Hutan Mangrove Batu Karas memiliki kondisi yang khas dengan substrat berupa lumpur dan ditumbuhi berbagai jenis tumbuhan mangrove, sedangkan habitat muara sungai cagar alam memiliki kondisi substrat pasir halus dengan vegetasi yang belum mencirikan khas hutan mangrove.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H