Mohon tunggu...
AMALIAH
AMALIAH Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

saya adalah salah satu mahasiswa Universitas Negeri Malang angkatan 2020 yang saat ini sedang menempuh semester 6. saya aktif dalam kegiatan organisasi di kampus, sehingga banyak berpartisipasi dalam kegiatan program kerja yang diadakan himpunan, mulai dari seminar nasional hingga pengabdian masyarakat.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN Desa Pakisaji Berikan Layanan Pendidikan Disabilitas di Yayasan Kartika Mutiara

15 Juli 2023   03:30 Diperbarui: 26 Juli 2023   10:34 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dokumentasi Pribadi

Desa Pakisaji dikenal dengan desa inklusi karena kepedulian desa tersebut terhadap perkembangan anak disabilitas, sehingga banyak didirikannya komunitas dan yayasan disabilitas. Salah satunya adalah Yayasan Kartika Mutiara yang sudah berdiri sejak tahun 2018 dengan perdampingan langsung dari pihak KORAMIL Kecamatan Pakisaji. 

Yayasan tersebut terus berkembang dan mendapatkan perhatian besar oleh masyarakat, sehingga peserta didiknya terus bertambah hingga saat ini berjumlah 96 siswa. Proses kegiatan pembelajaran pun berlangsung di aula KORAMIL Kecamatan Pakisaji setiap hari selasa, kamis, dan sabtu pada pukul 14.00 WIB – 16.30 WIB.

“disini siswanya banyak, namun tenaga pendidik masih kurang, kadang wali murid ikut menjadi guru” ucap salah seorang wali murid. Hal tersebut menjadi sebuah alasan besar mahasiswa KKN Desa Pakisaji Universitas Negeri Malang turut serta menjadi tenaga pendidik di Yayasan Kartika Mutiara. Peserta didik di Yayasan Kartika Mutiara dididik dengan tujuan bisa menjadi dewasa yang produktif. “harapannya ketika mereka sudah lulus dari yayasan disabilitas, mereka menjadi manusia yang produktif dan mandiri, ya minimal bisa mandiri untuk dirinya sendiri” ungkap bapak Tri Djoko selaku pembina Yayasan Kartika Mutiara.

Mereka diajarkan untuk berwirausaha, berkarya, dan bisa menjadi manusia yang mandiri. Mandiri dalam artian mereka bisa mengurus dirinya sendiri. Mulai dari mereka bisa makan, mandi, dan belajar. 

Pelajaran yang diajarkan setiap hari selasa dan kamis yaitu membaca, menulis, menghitung, dan mengaji, sedangkan hari sabtu kegiatan pembelajaran diisi dengan keterampilan. 

Memang tak mudah untuk mengajar anak dengan berkebutuhan khusus. Pastinya perlu kesabaran ekstra untuk membuat mereka paham dengan apapun yang kita sampaikan. Sehingga, pada saat kegiatan berlangsung kami banyak menemui berbagai macam karakter anak. 

Mulai dari anak yang memperhatikan guru pada saat guru menerangkan, adapula anak-anak yang memilih untuk bermain di belakang. Hal tersebut tidak menutup kemungkinan bahwa mereka mempunyai keistimewaan di dalam dirinya masing-masing. 

Beberapa siswa ada yang berbakat di bidang kesenian yaitu mewarna, bidang keolahragaan yaitu atlet lari yang sudah pernah memenangkan kejuaraan di tingkat Kabupaten Malang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun