Blitar- Hari ini Sabtu, 18 Januari 2025, para guru se-Kecamatan Kanigoro yang tergabung dalam Kelompok Kerja Guru (KKG) PAI, Kabupaten Blitar, melaksanakan kegiatan ziarah makam para masyayikh dan tokoh kemerdekaan Republik Indonesia di wilayah Blitar.
Kegiatan ini diadakan dalam rangka memperingati Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW, khotmil Quran, dan menyambut bulan suci Ramadhan tahun 1446 Hijriyah. Selain sebagai ajang untuk mengenang perjuangan ulama, kegiatan ini juga menjadi momen untuk mendoakan para masyayikh serta memperkenalkan dan mempromosikan situs-situs bersejarah di Kabupaten Blitar sebagai destinasi wisata religi.
Kegiatan ziarah makam ini melibatkan seluruh guru agama (GPAI) yang berada di Kecamatan Kanigoro, yang memiliki sekitar 26 lembaga pendidikan dasar. Ziarah ini menjadi kesempatan penting bagi para pendidik untuk lebih mendalami nilai-nilai sejarah perjuangan Islam serta mengenal lebih dekat tempat-tempat bersejarah di daerah mereka.
Rute KunjunganÂ
Adapun rute yang ditempuh dalam ziarah makam ini dimulai dari makam KH. Mohammad Sofwan dan KH. Mohammad Imam Bukhori yang terletak di pemakaman Pondok Pesantren Maftahul Ulum Desa Jatinom. Makam kedua tokoh ini memiliki sejarah panjang dalam perkembangan agama Islam di wilayah Blitar, khususnya di Kecamatan Kanigoro.
Selanjutnya, perjalanan berlanjut ke Desa Kuningan untuk mengunjungi makam Syekh Abu Hasan dan Syekh Abu Mansur, dua tokoh yang berperan penting dalam penyebaran agama Islam bahkan diyakini sebagai penyembar agama Islam pertama kali di Wilayah Blitar.
Kemudian, rombongan melanjutkan ziarah ke makam KH. Imam Sibaweh di Desa Tlogo, dan makam KH. Dimati di Selopuro.
Rute terakhir kita Situs Sukosewu. Situs Sukosewu, sebuah situs sejarah yang diyakini sebagai tempat pemujaan umat Hindu. Situs ini terletak di Dusun Cungkup Desa Sukosewu Kecamatan Gandusari Kabupaten Blitar. Â Merupakan peninggalan kerajaan Majapahit ketika masih diperintah oleh Raden Wijaya.
Tahlil dan Doa Bersama
Kegiatan ziarah tidak hanya sebatas mengunjungi makam-makam tersebut, tetapi juga dilakukan dengan cara yang penuh khidmat dan doa. Di setiap makam yang dikunjungi, para peserta ziarah, mengadakan tahlil dan doa bersama untuk mendoakan arwah para masyayikh, ulama, serta tokoh kemerdekaan yang telah berjasa dalam perjuangan agama dan negara.
Selain itu, doa juga dipanjatkan untuk memohon agar para guru diberikan kekuatan dan kesehatan, baik lahir maupun batin, dalam mendidik anak-anak menjadi generasi yang pandai, terampil, dan berakhlak mulia.
Di sisi lain, kegiatan ini juga diiringi dengan doa khusus untuk anak-anak didik, agar mereka tumbuh menjadi anak-anak yang solih, berguna bagi agama, bangsa, dan negara.
Tujuan dan Hikmah Ziarah
Tujuan dan hikmah dari kegiatan ziarah ini sangat mulia dan memiliki beberapa aspek penting yang dapat diambil manfaatnya oleh peserta, khususnya bagi para guru dan masyarakat sekitar. Adapun tujuan dari kegiatan ziarah ini antara lain:
1. Memperingati Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW
Kegiatan ini bertujuan untuk memperingati peristiwa Isra Mi'raj yang penuh dengan hikmah dan petunjuk, sebagai bagian dari perjalanan spiritual Nabi Muhammad SAW yang mengajarkan kedekatan dengan Allah.
2. Meneladani Perjuangan Ulama dalam Menyebarkan Islam
Ziarah ini bertujuan untuk mengenang dan meneladani perjuangan para ulama dalam menyebarkan agama Islam di Kabupaten Blitar. Melalui ziarah ke makam para masyayikh, peserta dapat merenungkan betapa besarnya pengorbanan mereka dalam menegakkan agama.
3. Mengenalkan Situs Sejarah kepada Anak Didik
Para guru diharapkan dapat mengenalkan makam-makam dan situs bersejarah kepada anak-anak didiknya nanti, sehingga generasi muda dapat lebih mengenal, menghargai, dan mencintai situs-situs sejarah yang ada di sekitar mereka.
4. Menjalin Silaturahmi Antar Guru Pendidikan Agama Islam (PAI)
Kegiatan ini juga bertujuan untuk mempererat hubungan dan silaturahmi antar sesama guru Pendidikan Agama Islam, guna memperkuat kerjasama dalam mendidik generasi penerus dengan nilai-nilai agama.
5. Mendoakan Arwah Para Ulama (masyayikh) dan Orang Tua
Tujuan lainnya adalah untuk mendoakan arwah para ulama, guru, dan orang-orang yang telah mendahului kita sebagai bentuk penghormatan atas jasa dan perjuangan mereka dalam menyebarkan ilmu dan agama.
6. Menjalankan Sunnah Nabi Muhammad SAW
Kegiatan ini juga bertujuan untuk menjalankan sunnah Nabi Muhammad SAW, yang menganjurkan umat Islam untuk berziarah ke makam orang-orang saleh sebagai bagian dari ibadah dan pengingat akan kehidupan setelah mati.
7. Meningkatkan Rasa Cinta Terhadap Warisan Sejarah
Dengan mengenal dan menghargai makam-makam bersejarah, masyarakat diharapkan akan semakin mencintai warisan sejarah, serta memiliki rasa tanggung jawab dalam menjaga dan melestarikan situs-situs tersebut sebagai bagian dari identitas budaya bangsa.
8. Mendapatkan Berkah dari Doa dan Ziarah
Salah satu hikmah besar dari ziarah adalah doa yang dipanjatkan untuk arwah para ulama dan orang tua kita. Doa yang ikhlas dapat membawa berkah bagi diri kita dan bagi mereka yang kita doakan.
9. Menambah Wawasan Sejarah dan Budaya Islam
Ziarah ke makam-makam bersejarah memberi kesempatan untuk belajar lebih banyak mengenai sejarah perjuangan ulama dan perkembangan Islam di suatu daerah. Ini menjadi sarana untuk memperkaya pengetahuan tentang warisan budaya Islam.
Dengan demikian, kegiatan ziarah ini bukan hanya sebuah tradisi, tetapi juga sarana untuk meningkatkan spiritualitas, memperkaya pengetahuan sejarah, dan menjaga silaturahmi dalam komunitas.
Wasana Kata
Kegiatan ziarah makam yang diadakan oleh KKG Pendidikan Agama Islam Kecamatan Kanigoro ini memberikan banyak manfaat, baik bagi para guru maupun masyarakat. Selain sebagai ajang mengenang perjuangan para masyayikh dan ulama, kegiatan ini juga menjadi sarana untuk mempererat ukhuwah, meningkatkan iman, dan menumbuhkan rasa cinta terhadap sejarah dan agama.
Dengan dilaksanakannya istighosah, tahlil dan doa bersama, diharapkan setiap langkah yang diambil dalam kegiatan ini diberkahi dan mendatangkan manfaat bagi para peserta ziarah, anak-anak didik, serta masyarakat Blitar secara umum.
Semoga kegiatan seperti ini dapat terus dilanjutkan dan menjadi tradisi yang membawa keberkahan, tidak hanya dalam mendidik generasi penerus, tetapi juga dalam menjaga dan merawat situs-situs bersejarah sebagai bagian dari kekayaan budaya dan sejarah Indonesia.
Dengan mengenalkan makam-makam bersejarah di Blitar, kita berharap masyarakat akan semakin mencintai dan menjaga warisan sejarah yang ada, serta menjadikannya sebagai destinasi wisata religi dan peninggalan sejarah yang dapat memajukan Kabupaten Blitar. Semoga bermanfaat.
Siti Nazarotin
Blitar, 18 Januari 2024
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI