Baiklah, sekali lagi hanya berbagi cerita saja. Siapa tahu ada yang menarik dari apa yang akan saya ceritakan.
Saya mengawali karir sebagai Guru Bantu Sementara (GBS) pada tahun 2003. Ditugaskan di Daerah Binangun, salah satu kecamatan yang berada di Kabupaten Blitar, posisinya bersebelahan dengan Kabupaten Malang. Hampir 8 tahun saya dinas di sana.
Jarak tempuh yang lumayan jauh, sekira 27 kilo meter, membuat saya mengajukan diri untuk pindah ke daerah asal yaitu Kecamatan Kanigoro.
Terhitung sejak Januari 2011, saya menjejakkan kaki di bumi Kanigoro. Bergabung dengan rekan-rekan guru lainnya untuk ikut andil dalam membimbing anak-anak bangsa di wilayah itu.
Perjalanan karir saya sebagai guru tak ada yang istimewa. Sebagai guru Mata Pelajaran PAI, saya bekerja sesuai tupoksi saja. Kegiatan keagamaan di lembaga di mana saya mengajar, Alhamdulillah berjalan sesuai dengan harapan.
Lalu apa yang bisa dijadikan inspirasi dari diri saya? Entahlah, saya sendiri juga bingung. Wkwkwkwk.
Namun bila saya disuruh untuk menyebutkan hal-hal positif yang ada pada diri saya, bolehlah. Dengan niatan agar pembaca terinspirasi dan melakukan hal yang saya lakukan jika memang itu dianggap bermanfaat.
Pertama, saya itu orangnya kalau sudah fokus bekerja, tak kenal waktu. Bila sudah konsentrasi, pokok badan sehat, tak ada keluhan apapun, tugas yang diberikan ya saya hajar sampai selesai.
Kedua, saya orang yang suka dengan hal-hal baru. Rasa ingin tahu dan semangat belajar yang tinggi, itu mungkin yang menyebabkan saya pantang menyerah. Selalu ingin melakukan banyak hal.
Terakhir, semenjak saya aktif menulis di blog Kompasiana, dan sering share link tulisan di grup-grup WhatsApp yang saya ikuti, termasuk grup yang beranggotakan guru. Mereka mengenali saya sebagai guru penulis. Inilah salah satu sebabnya mengapa saya didaulat menjadi talent pada Podcastnya Kkg PAI Kabupaten, Seri Guru Inspiratif (Guru Penulis)