Mohon tunggu...
Meti Suryati
Meti Suryati Mohon Tunggu... karyawan swasta -

editor at KJpost unindra

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Muthiara Permata Sari

7 Juli 2014   20:07 Diperbarui: 18 Juni 2015   07:08 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

ini puisi nya muthiara permata sari waktu mata kuliah menulis kreatif dan kumpulan puisi ini dijadikan buku antologi puisi :)
Jakarta Pelangi Redup
Muthiara Permatasari

Jakarta...
Itu kotaku, kotamu, kota kita
Lihatlah gedung tinggi, megah dan elok
Seelok rupawan orang-orang yang memujamu
Tengoklah gedung-gedung kumuh itu Yang dipenuhi wajah-wajah kusut
Dulu, tanah itu tanah kumuh kita
Kini subur karena bisnis
Ini tentang uang dan ruang
Tentang Tuan ber-uang bermata kecil yang berjalan gagah membawa rupiah
Tentang Tuan tanah, bersawo matang yang berjalan gagah menggadai harapan
Jakarta...
Gelimang, kumuh, dan sesulitnya menaklukanmu
Kau tetap tempat menggantung cita
Pelangi dilangitmu tetap berwarna
Meski sinarnya telah redup oleh polusi kota.

Tema : Orang kaya bukan pribumi yang membeli tanah milik orang pribumi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun