Mohon tunggu...
Harirotul Fajri Zakiyah
Harirotul Fajri Zakiyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pendidikan Biologi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Saya suka membaca hal-hal yang menarik untuk diketahui:')

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ilmuwan Hebat Islam yang Terlupakan

2 Januari 2024   20:27 Diperbarui: 2 Januari 2024   20:52 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: wikipedia.org

Dunia Islam kaya akan sejarah intelektual yang gemilang, yang terinspirasi oleh kontribusi ilmuwan Muslim dalam berbagai bidang. Di antara sekian banyak nama, semangat mencari kebenaran dan dedikasi terhadap ilmu pengetahuan. keduanya memiliki benang merah yang menghubungkan mereka: Meski terpaut jarak waktu hampir seribu tahun, dua sosok yang menarik untuk disandingkan adalah Bediuzzaman Said Nursi dan Ibnu al-Haytham.

Bediuzzaman Said Nursi: Pemikir Islam Modern

Bediuzzaman Said Nursi (1877-1960) adalah seorang cendekiawan Muslim asal Turki yang terkenal dengan karya tafsir Al-Quran monumentalnya, Risale-i Nur. Nama Bediuzzaman diberikan oleh gurunya yang artinya " keajaiban zaman", ia hidup di masa penuh gejolak, menyaksikan runtuhnya Kesultanan Ottoman dan kebangkitan nasionalisme Turki, ia pernah diracuni hingga 19 kali tetapi dengan izin Allah, ia selamat dari racun-racun tersebut. Dalam situasi tersebut, Nursi tampil sebagai pemikir dan reformis Islam yang mencerminkan harmonisasi antara iman dan ilmu pengetahuan.

Tidak hanya membahas tafsir ayat-ayat Al-Quran secara mendalam, Pemikirannya menjadi sumber inspirasi bagi gerakan intelektual Islam abad ke-20 dan terus dipelajari hingga saat ini . sekaligus menekankan pentingnya pengalaman spiritual dan intuisi. Nursi menggunakan pendekatan rasional dan logis dalam argumentasinya, sosial, dan filsafat, tetapi juga menyentuh berbagai tema kontemporer seperti sains, yang terdiri dari ratusan risalah, impiannya yaitu membangun universitas islam dan 82 tahun hidupnya diabadikan untuk dakwah islam.

Ibnu al-Haytham: Bapak Optik Modern

Sumber: wikipedia.org
Sumber: wikipedia.org

Ibn al-Haytham (965-1040), dikenal di Barat sebagai Alhazen, adalah seorang ilmuwan Muslim asal Basra, Penemuan ini menjadi dasar bagi perkembangan ilmu optik dan berpengaruh besar pada ilmuwan seperti Kepler dan Newton. bukan secara instan seperti yang diyakini sebelumnya. Salah satu pencapaian terbesarnya adalah penemuan bahwa cahaya bergerak dalam garis lurus, Ia dianggap sebagai bapak optik modern berkat kontribusinya yang revolusioner dalam bidang ini.

Pemikirannya mendorong berkembangnya metode ilmiah modern dan menginspirasi para ilmuwan selama berabad-abad. Ia melakukan eksperimen ilmiah yang cermat dan menggunakan metode matematika untuk menganalisis hasilnya. dan astronomi. fisika, Ibnu al-Haytham juga berkontribusi dalam bidang matematika,

Bediuzzaman Said Nursi dan Ibn al-Haytham memiliki beberapa persamaan yang menarik, yaitu:

  • Berdedikasi terhadap pencarian kebenaran, baik Nursi maupun Ibn al-Haytham didorong oleh rasa ingin tahu yang kuat dan tekad untuk memahami dunia di sekitar mereka. Mereka tidak menerima begitu saja pengetahuan yang ada, tetapi selalu berusaha mencari penjelasan yang lebih dalam dan akurat.
  • Menggabungkan pendekatan rasional dan spiritual, keduanya tidak melihat adanya pertentangan antara iman dan ilmu pengetahuan. Nursi menggunakan logika dan penalaran dalam tafsir Al-Quran , sementara Ibn al-Haytham mengandalkan eksperimen dan metode ilmiah untuk mengungkap rahasia alam.
  • Sementara penemuan Ibn al-Haytham meletakkan dasar bagi perkembangan ilmu optik modern. Risale -i Nur menjadi sumber inspirasi bagi gerakan intelektual Islam, Karya-karya Nursi dan Ibnu al-Haytham telah mempengaruhi pemikiran umat Islam dan dunia secara keseluruhan.

Kisah dua ilmuwan Muslim ini mengingatkan kita bahwa dunia Islam memiliki sejarah intelektual yang kaya dan tradisi keilmuan yang kuat. Mereka juga menunjukkan bahwa iman dan ilmu pengetahuan dapat berjalan beriringan, pemikiran intelektual seperti Nursi dan Ibnu al- Haytham tetap relevan dan dapat menjadi sumber inspirasi bagi generasi mendatang. Dalam dunia yang semakin kompleks dan penuh tantangan, bahkan saling melengkapi dan mendukung satu sama lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun