Mohon tunggu...
Harirotul Fajri Zakiyah
Harirotul Fajri Zakiyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pendidikan Biologi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Saya suka membaca hal-hal yang menarik untuk diketahui:')

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penanganan Masalah Kekerasan dalam Dunia Pendidikan

26 Oktober 2022   13:10 Diperbarui: 26 Oktober 2022   14:52 1169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image sumber Ilustrasi by canva

  Kata kekerasan dalam dunia pendidikan bukan lagi hal asing yang terjadi di Indonesia,sudah banyak sekali kasus kekerasan dalam dunia pendidikan yang kerap kali menjadi perbincangan.Salah satunnya yaitu kasus kekerasan guru(Dasrul),Anak(MAS),dan orang tua Murid(Adnan)di SMKN 2 Makassar pada Media Online Detik.com dan Tempo.com.

Menurut Rule yang dikutip oleh Susan (2009) pangkal kekerasan berasal dari adanya kepentingan pribadi seseorang yang perlu untuk dimenangkan melalui kekuatan atas kepentingan.


Kekerasan kerap kali mewarnai dunia pendidikan di Indonesia.Kasus pertama,seorang siswa kelas VI SD di Tegal,Jawa Tengah nekat  melakukan bunuh diri karena disindir oleh gurunya.kasus kedua,seorang siswa kelas V SD di Cimahi yang dipukul lehernya oleh gurunya sehingga meninggal dunia.Kasus ketiga,seorang siswa di Karang Anyar mengalami gegar otak setelah ditendang guru dan kepalanya membentur tembok,karena siswa tersebut mengkritik sang guru.Dan banyak lagi kasus-kasus kekerasan didunia pendidikan yang marak terjadi.


Menurut Saraswati (2009),kekerasan dilakukan guru terhadap murid dan kekerasan dalam bentuk apapun tidak bisa dibenarkan,meskipun ada beberapa alasan kekerasan itu dilakukan .Seperti Kekerasan pada siswa terjadi dengan dalih mendisiplikan siswa dan tidak jarang budaya dijadikan alasan membungkus kekerasan terhadap siswa.
Komisioner Subkomisi Pendidikan dan Penyuluhan Komnas HAM,Muhammad Nurkhoiron mengungkapakan bahwa bangsa Indonesia sudah lama merdeka,namun dunia pendidikan belum menunjukkan kemajuan yang signifikan.


Kekerasan dalam dunia pendikan bukan hanya guru terhadap siswa,tetapi juga siswa terhadap guru dan siswa dengan siswa.Sebagaimana guru adalah subjek dalam pendidikan ,demikian pula siswa adalah subjek pendidkan.Guru dan siswa sama-sama menyandang eksitensi sebagai subjek dalam dunia pendidikan.


Kehancuran dunia pendidikan bukan karena nilai akademik yang buruk tetapi karena nilai moral yang menurun.Pendidikan moral sangat penting dalam dunia pendidikan,pendidikan moral adalah pendidikan yang bukan mengajarkan tentang akademik namun non akademik khususnya tentang sikap dan bagaimana perilaku sehari-hari yang baik.


Teori control oleh hirschi (dalam Narwoko; 2006) bahwa penyimpangan dan bahkan kriminalitas atau pelaku kriminal,merupakan bukti kegagalan kelompok-kelompok sosial Konvensional untuk mengikat individu agar tetap conform,seperti keluarga,sekolah,intisusi pendidikan dan kelompok-kelompok dominan lainnya.Di dalam kontrol sosial internal ada empat unsur yaitu kasih sayang,tanggung jawab,keterlibatan dan kepercayaan/keyakinan.


Dari teori yang telah diuraikan di atas jika dikaitkan terhadap tulisan ini mengenai kekerasan dalam dunia pendidikan yaitu kenakalan pelajar terhadap guru maka sangat dibutuhkan adanya kontrol atau pengendalian dari keluarga,dimana peranan orang tua sangat dominan dalam mengontrol perilaku anak-anaknya dalam lingkungan sekolah maupun lingkungan tempat tinggal selain itu adanya kerjasama dan tanggung jawab antara orang tua dan guru dalam mengkontrol perilaku pelajar.


Konsep umum pendidikan tanpa kekerasan terhadap anak menurut Undang-Undang Sisdiknas (UU No. 20/2003) pasal 4 ayat (1) yang dengan tegas juga menyatakan bahwa: pendidikan diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan serta tidak diskriminatif dengan menjujung tinggi hak asasi manusia ,nilai keagamaan,nilai cultural,dan kemajemukan bangsa.


Solusi Mencegah Kekerasan Guru Terhadap siswa


1.Guru harus bisa menahan ego dengan memahami perkembangan usia peserta didik.


2.Pahami bahwa setiap siswa memiliki kemampuan ,kekuatan dan bakat  yang unik sehingga tindakan pendidik itu mampu mendorong dan membangun kapasitas kemampuan siswa.


3.Pendidik memberikan bimbingan dan kehangatan terhadap siswa agar siswa juga bisa menghargai keberadan seorang guru.


4.Pendidik mampu membangun komunikasi terhadap siswa,serta memahami kebutuhan bimbingan sesuai usia peserta didik,komunikasi guru kepada siswa juga dapat menghindari masalah-masalah tertentu jika terjadi kesalah pahaman terhadap keduanya.


5.Guru mampu mengelola emosi secara positif dan dapat memecahkan masalah tanpa adanya kekerasan.


Solusi Mencegah Kekrasan Siswa Terhadap Guru,dan Siswa Terhadap Siswa


1.Menjadikan hubungan antara orang tua-guru sebagai partner.


2.Memahami karakteristik anak dan kebutuhan bimbingannya.


3.Menanamkan nilai moral terhadap anak sejak dini.


4.berkomunikasi dengan baik terhadap guru dan siswa.


5.pengawasan dan bimbingan sikap kepada anak oleh orang tua dan guru.

Referensi


http://digilib.uin.suka.ac.id/ Rohmatul Wahidah (2017)"Perlindungan Anak Terhadap Tindak Kekerasan Dalam Dunia Pendidikan Di Sekolah (Perspektif Pendidikan Islam)",Tesis,Program Pasca Sarjana UIN Sunan Klijaga Yogyakarta 2017.


Ellena Dessy Putri CY "Analisis Framing Kasus Kekerasan Guru (Dasrul),Anak (MAS),DAN Orang Tua Murid (Adnan) di SMKN 2 Makassar",SKRIPSI,Jurusan Ilmu Komunikasi UII Yogyakarta 2016.


Susan,Novri.Sosiologi Konflik dan Isu-Isu Konflik Kontemporer. Jakarta: Kencana,2009.


Kabar Latuharhary "Sekolah Ramah HAM Atasi Pelanggaran HAM Dunia Pendidikan",Jum'at,05 Mei 2017, https://www.komnasham.go.id/index.php/news/2017/5/5/322/sekolah-ramah-ham-atasi-pelanggaran-ham-dunia-pendidikan.html.


Alexander Aur. Relasi  Guru-Murid Dalam Pendidikan.http://id.beritasatu.com//9 Februari 2018.


Jefri.Pentingnya Pendidikan Moral Pada Dunia Pendidikan  "Zaman Now".https://kompasiana.com/5 Januari 2018

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun