Mohon tunggu...
tazkiyea
tazkiyea Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

berlari riang ditaman indah penuh bunga warna warnii

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kenangan Almarhum Pendangdut melalui Mural di Jalan Gatot Subroto

23 November 2024   22:09 Diperbarui: 23 November 2024   22:26 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dipotret pada 22 November 2024, Salah satu mural di jln. Gatot ubroto/dokpri

Mural Berasal dari kata "Murus", kata dari bahasa Latin yang berarti dinding. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, mural berarti lukisan pada dinding. Dikutip dari Wikipedia, Mural adalah cara menggambar atau melukis di atas media dinding, tembok atau permukaan luas yang bersifat permanen lainnya. 

Mural juga dianggap sebagai lukisan manusia pertama dan tertua, karena lukisan pertama kali di temukan terdapat di dinding gua zaman purba hampir di seluruh dunia. Di era zaman ini banyak sekali mural yang bertebaran di dinding jalanan, salah satunya mural yang berada di jln. Gatot Subroto, Kota Surakarta, Jawa Tengah.

Mural diatas menggambarkan salah satu seorang penyanyi dangdut, yaitu didi kempot yang menyanyikan potongan lirik dari lagu Stasiun Balapan: "Kuto Solo Dadi Kenangan" yang berarti, Kota Solo yang menjadi Kenangan.

Lagu Stasiun Balapan adalah satu lagu legendaris milik Didi Kempot. Bukan hal baru lagi, lagu tersebut memang menceritakan seseorang yang patah hati, seperti lagu-lagu lain milik Didi Kempot. Lagu Stasiun Balapan mengisahkan seseorang yang terpisah di Stasiun Balapan Solo, Kota Solo, Jawa Tengah (Jateng). Sang kekasih awalnya berjanji hanya pergi sebentar, bahkan tak sampai satu bulan. 

Namun ternyata, sang kekasih ingkar janji dan tak kunjung kembali. Belum berhenti sampai di situ, sang pujaan hati juga tak kunjung memberi kabar dan menghilang tanpa kejelasan.

Dari sini kita simpulkan bahwa mural tersebut dibuat untuk mengenang Alm. Didi Kempot yang mempunyai kenangan baik dan buruk ketika berada di solo.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun