Mohon tunggu...
Kiwi Aliwarga
Kiwi Aliwarga Mohon Tunggu... Insinyur - relentless pursuit of excellence!

Inovator, startup builder. Founder of UMG.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Bahasa Persatuan Kunci Peradaban dan Kecerdasan Artifisial Indonesia

26 Oktober 2023   12:38 Diperbarui: 26 Oktober 2023   12:50 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) melalui Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa secara rutin menggelar kegiatan kebahasaan dan kesastraan setiap bulan Oktober, yaitu Bulan Bahasa dan Sastra.

Kegiatan ini tidak hanya untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda, atau mengembangkan dan membina bahasa dan sastra Indonesia, tetapi juga memelihara semangat dan meningkatkan peran masyarakat luas dalam pengembangan dan pembinaan bahasa dan sastra.

Bangsa Indonesia terdiri atas beragam suku bangsa dan bahasa. Dengan bahasa persatuan, Bahasa Indonesia, komunikasi antarwarga negara menjadi lebih lancar. Dengan demikian persatuan dan kesatuan bangsa menjadi mudah digalang. Menurut Badan Pengembangan Pembinaan Bahasa,jumlah bahasa daerah di Indonesia, mencapai 652 bahasa. Belum lagi dengan adanya pemakaian bahasa asing dalam keseharian, membuat bahasa yang digunakan di Indonesia semakin beragam.

Dengan memiliki keragaman membuat kita menjadi lebih paham mengenai arti persatuan. Perlu menyimak pandangan tokoh bangsa, yakni Presiden ketiga RI BJ.Habibie yang sering menekankan pentingnya Bahasa Indonesia untuk mewujudkan Indonesia maju. Menurut Habibie bahasa bisa disebut sebagai teknologi komunikasi yang paling sederhana. Sebelum ada tulisan, atau huruf, bahasa yang terlebih dahulu membuat kita berbeda dengan makhluk lain di Bumi.

Pak Habibie memiliki visi luar biasa terkait bahasa Indonesia. Ketika dia kuliah di Jerman pada 1955-1965 sering menyatakan bahwa bahasa Indonesia adalah kunci dari perkembangan peradaban. Menurutnya, dengan adanya Bahasa Indonesia ilmu pengetahuan dan teknologi yang tadinya terbatas karena banyak menggunakan bahasa dan istilah-istilah asing, bisa diwariskan dengan cara yang lebih mudah kepada generasi selanjutnya.

Perjuangan memajukan bangsa membutuhkan kerja kolektif yang fokus pada peradaban Indonesia. Salah satu kedudukan bahasa Indonesia adalah sebagai bahasa persatuan atau bahasa nasional. Selain berkedudukan sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia juga berkedudukan sebagai bahasa negara, sesuai dengan ketentuan yang terdapat dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Bab XV, Pasal 36, yakni Bahasa negara ialah bahasa Indonesia.

Dalam kedudukannya sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia berfungsi sebagai bahasa resmi kenegaraan, bahasa pengantar resmi di lembaga pendidikan, bahasa resmi untuk pengembangan kebudayaan nasional dan pendukung sastra Indonesia.

Agenda penting bangsa Indonesia kedepan terkait dengan reinventing peringatan Sumpah Pemuda adalah mewujudkan pembinaan bahasa dan sastra Indonesia secara lebih progresif dan sesuai dengan kemajuan teknologi.

Pembinaan bahasa ialah upaya untuk meningkatkan mutu pemakaian bahasa. Usaha pembinaan itu mencakup upaya peningkatan sikap, pengetahuan, dan keterampilan berbahasa yang dilakukan, antara lain, melalui pengajaran dan pemasyarakatan. Pengembangan bahasa ialah upaya meningkatkan mutu bahasa agar dapat dipakai untuk berbagai keperluan dalam kehidupan masyarakat modern. Upaya pengembangan itu, antara lain, meliputi penelitian, pembakuan, dan pemeliharaan.

Pembinaan sastra ialah upaya untuk meningkatkan mutu apresiasi sastra. Upaya itu meliputi pengajaran, pemasyarakatan, dan pemberdayaan sastra. Pengembangan sastra ialah upaya meningkatkan mutu sastra agar dapat dimanfaatkan sebagai media ekspresi, sebagai pencerminan dan pencarian jati diri untuk membangun kebudayaan baru, dan sebagai sarana peningkatan kepedulian terhadap kehidupan masyarakat. Upaya pengembangan sastra itu meliputi penelitian dan pemeliharaan sastra.

Kaum milenial perlu difasilitasi agar mampu menciptakan nilai tambah berbagai bidang kebudayaan. Terutama nilai tambah industri budaya di pedesaan, baik nilai tambah yang terkait produk lokal maupun nilai tambah yang berbentuk konten keindonesiaan di bidang industri kreatif, media massa, maupun konten pendidikan masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun