Bahasa Persatuan Kunci Peradaban dan Kecerdasan Artifisial Indonesia
Peringatan Hari Sumpah Pemuda (HSP) ke-95 bertemakan 'Bersama Majukan Indonesia'. Tema tersebut mengandung makna membangun semangat kolaborasi dari semua elemen bangsa dalam memajukan Indonesia. Serta berusaha untuk meningkatkan Indeks Pembangunan Pemuda (IPP) yang hingga kini belum menggembirakan.
Memaknai Sumpah Pemuda perlu reinventing peristiwa ketika Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI) saat 95 tahun yang lalu mencetuskan Sumpah Pemuda. Relevansi dan aktualisasi semangat Sumpah Pemuda saat ini menjadi penting, lantaran bangsa Indonesia membutuhkan inisiatif besar untuk menghadapi persaingan global yang semakin sengit dan diwarnai dengan disrupsi pada semua aspek kehidupan. Persaingan ideologi telah berganti menjadi persaingan inovasi antarbangsa.
Mewujudkan masyarakat digital untuk meneguhkan budaya dan mengembangkan bahasa adalah tantangan bangsa Indonesia ke depan.Â
Perlu startup yang mampu membuat platform atau aplikasi yang efektif untuk pemajuan kebudayaan. Kita prihatin bahwa kesadaran dan pemahaman tentang pembangunan kebudayaan di Indonesia masih belum menggembirakan. Selama tiga tahun terakhir, Indeks Pembangunan Kebudayaan (IPK) Nasional masih berada pada angka 53,74 persen. Skor IPK Nasional tersebut menunjukkan bahwa kesadaran dan pemahaman masyarakat Indonesia akan perlindungan, pemahaman, dan pemanfaatan serta diplomasi budaya masih berada di tingkat menengah kebawah.
Startup Bahasa Kita
Dalam butir ketiga Sumpah Pemuda, menggunakan kalimat 'menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia'. Menjunjung tinggi artinya mengangkat sesuatu dan memposisikannya pada kedudukan yang tinggi. Butir ketiga tersebut memiliki makna bahwa pemuda Indonesia bersumpah menempatkan Bahasa Indonesia lebih tinggi dibanding bahasa-bahasa lain.Namun begitu Bahasa Indonesia mesti mengikuti perkembangan teknologi terutama terkait dengan Kecerdasan Artifisial.
Seiring dengan tantangan revolusi industri 4.0, saat ini Indonesia telah memiliki dasar landasan Strategi Nasional Kecerdasan Artificial Tahun 2020 -- 2045. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyatakan landasan tersebut berfokus pada dua hal, yakni pengembangan ekosistem pembelajaran kecerdasan artifisial (AI Learning), dan ekosistem inovasi kecerdasan artifisial (AI Innovation) dengan memprioritaskan di lima area, yakni edukasi dan riset, kesehatan, mobilitas dan kota cerdas, keamanan pangan, serta reformasi birokrasi.
Bahasa Kita merupakan salah satu startup yang termasuk dalam ekosistem UMG IdeaLab di bidang pengembangan produk teknologi suara, bahasa, dan AI. Inovasi unggulan Bahasa Kita di antaranya adalah sistem transkrip rapat dan percakapan telepon serta analisisnya, translasi ucapan dari satu bahasa ke bahasa lain, voice enabled smart assistant, dan untuk keperluan industri berupa voice inspection, acoustic inspection, hingga voice biometric.