"Sista, silahkan dilihat-lihat galeri bajunya. Ada diskon khusus untuk pembelian diatas 3 baju serta gratis ongkir untuk daerah Jabodetabek. Untuk info harga bisa inbox yah". Begitulah kira-kira pesan yang saya terima di Facebook atau Twitter saya setiap hari. Online shop begitu booming dikalangan jejaring social seperti Facebook dan Twitter. Selain bisa mendapatkan produk-produk dengan berbagai pilihan, lebih murah dan dapat memenuhi kebutuhan para konsumen yang berada jauh dari pusat perbelanjaan. Hampir semua produk yang kita lihat di pusat perbelanjaan dapat kita temui di jejaring sosial atau blog para online shopper ini, bahkan produk-produk impor. Mulai dari produk kesehatan, kecantikan, produk bayi dan anak-anak, e-book, bahkan produk jasa. Tidak jarang, harganya lebih murah!
Siapakah mereka? Mereka adalah para pria dan umumnya wanita yang menyisihkan waktunya baik diantara waktu bekerja di kantor atau mengurus rumah tangga. Saya akan menyorot khususnya para ibu rumah tangga yang karena suatu alasan tidak dapat bekerja di luar rumah, dan memiliki bisnis online di internet. Saya menyebut mereka wanita berbisnis. Umumnya mereka memiliki jiwa kewirausahaan yang tinggi, berpendidikan, memiliki kreatiftas dan akses teknologi seperti internet dan telepon selular. Yang terpenting, mereka memiliki jaringan yang mengerikan. Bayangkan saja, para wanita berbisnis ini setidaknya memiliki satu jejaring social baik untuk bersilaturahmi dengan para saudara, sesama alumni sekolah, teman arisan, teman di sekolah anak-anak, dan lainnya.
Para wanita ini memulai bisnis mereka dirumah, baik berjualan produk-produk, memproduksi sebuah barang dan memasarkannya secara online atau pameran, mendisain, menulis dan pekerjaan-pekerjaan lain yang dapat dilakukan di rumah sambil merawat rumah, suami dan anak-anak. Jadi jangan heran bila melihat seorang wanita yang tengah mengantar jemput anak mereka sekolah dan sesekali melirik smartphone-nya untuk melihat apakah ada pesanan baru hari ini, pembayaran masuk atau sekedar untuk meng-update jejaring social mereka.
Sejak saya berhenti kerja karena ingin berkonsentrasi mengurus dua putri saya, terbesit keinginan yang besar untuk menjadi seorang wanita berbisnis. Saya fikir dengan adanya modal, koneksi internet baik di laptop atau di telepon selular dan jaringan yang saya punya, saya mampu menjalankan bisnis ini. Sama seperti ibu rumah tangga yang lain, saya ingin memisahkan keuangan keluarga dan bisnis yang akan saya jalani. Kadang terbersit ketakutan untuk memulainya, apalagi bila saya ingin berurusan dengan kredit dan dunia perbankan konvensional. Andaikan saja Bank Syariah dapat membuat saya lebih tenang.
Sepertinya Bank Syariah harus dapat melihat potensi yang begitu dasyat pada wanita berbisnis ini. Mereka dapat dirangkul untuk bersama mengembangkan dan memfamiliarkan konsep perbankan syariah kepada keluarga, tetangga, teman serta sesama wanita berbisnis. Dalam istilah marketing, mereka memiliki kemampuan "word of mouth" yang terpercaya. Ketika para wanita ini diberi pengetahuan, pengertian dan akses ke perbankan syariah, mereka akan cenderung untuk "menularkannya" kepada orang lain.
Wanita berbisnis umumnya memakai rekening bank konvensional untuk bertransaksi karena kemudahan, dan biasanya di monopoli oleh 2-3 Bank konvensional besar. Hal ini memudahkan mereka untuk bertransaksi karena memiliki bank yang sama sehingga biaya transaksi begitu mudah dan murah dilakukan. Transaksi bisa melalui ATM, Online Banking atau Mobile banking. Bank Syariah seharusnya dapat melihat potensi ini. Mungkin bisa diawali dengan biaya transaksi antar bank yang mudah dan murah, sehingga keputusan untuk bertransaksi dengan menggunakan Bank Syariah dapat menjadi pilihan mereka.
Bank Syariah Seharusnya dapat melihat potensi kredit bagi wanita berbisnis ini. Kunci sukses dari Grameen Bank, yang diusung oleh peraih Nobel Muhamaad Yunun adalah Wanita dan Open Source (detikinet.com). Menurut Muhammad Shahjahan, General Manager dan Chief Financial Officer Grameen Bank, hampir 97% dari nasabah Grameen Bank yang berjumlah total 25 juta adalah kaum hawa. Bank Syariah dapat memberikan kemudahan bagi para wanita yang membutuhkan modal bagi perkembangan usaha mereka dirumah. Bank Syariah bisa memulai dengan sosialisasi tentang keuntungan dan konsep kredit di bank syariah di acara-acara bersegmen wanita, di blog-blog wanita berbisnis bahkan di jejaring sosial.
Penting sekali bagi Bank Syariah untuk menggaris bawahi perbedaan konsep kredit pada Bank Syariah dan Bank konvensional. Untuk mendapatkan target para wanita berbisnis ini, Bank Syariah bisa memulainya dengan proses kredit yang tidak berbelit-belit, agunan yang ringan sampai pembagian hasil yang cukup adil. Mulai dengan proses kredit bagi penunjang usaha seperti laptop, telepon selular, modal usaha sampai memberikan bank garansi kepada mitra wanita berbisnis tersebut.
Bank Syariah harus dapat melihat penyaluran kredit kepada para wanita berbisnis ini menjadi sarana pendidikan bagi para wanita tentang konsep Bank Syariah serta pengembangan unit usaha kecil yang dapat memperluas lapangan kerja. Walaupun umumnya para wanita berbisnis ini memiliki kemampuan finansial yang cukup dari suaminya, tapi penting sekali bagi mereka untuk memisahkan uang untuk rumah tangga dan usaha.Hal ini untuk menghindari pemakaian uang dapur untuk menutupi modal usaha mereka di internet.
Selain itu, Bank Syariah juga harus selangkah lebih maju dalam memberikan akses transaksi bagi para wanita berbisnis, baik keamanan bertransaksi melalui ATM, serta kemudahan dalam mengakses Mobile Banking dan Online Banking. Teknologi yang bersahabat sangat penting bila Bank Syariah ingin menggaet pasar wanita berbisnis ini. Dengan waktu dan ruang yang sempit bagi mereka untuk bergerak karena kesibukan rumah tangga, mereka mengharapkan akses perbankan dapat dilakukan sambil lalu. Karena itu penting bagi Bank Syariah untuk menciptakan teknologi yang mudah dan aman disertai dengan sosialisasi dan petunjuk-petunjuk yang jelas bagi para penggunanya, terutama wanita.
Yang terpenting bagi saya adalah Bank Syariah dapat memberikan edukasi. Baik tentang konsep syariah, tentang berbisnis, tentang hukum, tentang apa saja yang dapat mereka jadikan pegangan dalam menjalankan usaha mereka. Sponsori acara-acara mereka, buat penghargaan khusus bagi wanita berbisnis, atau hal-hal lain yang dapat memotivasi dan menjadikan wanita pebisnis ini nyaman menggunakan Bank Syariah.
Saya sangat berharap Bank Syariah dapat menjembatani antara wanita berbisnis dan kesuksesan. Bayangkan saja bila ibu rumah tangga seperti saya dapat mandiri secara finansial sambil menjaga rumah dan anak-anaknya. Saya yakin perkembangan ekonomi di negara kita akan lebih maju, karena wanita itu adalah pilar keluarga. Bila ia kokoh secara finansial dan masih memiliki waktu untuk membimbing keluarganya, Insya Allah akan ada generasi-generasi yang cerdas dan bermental wirausaha di keluarga tersebut. Amin.
http://rumahtanggakreatif.blogspot.com/2010/12/bank-syariah-untuk-wanita-berbisnis_8477.html
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H