Syahwat unruk melamiaskan apa yang menjadi ganjalan hati di era reformasi ini sekurangnya telah terpenuhi masyarakat dengan mudah dapat mengakses berbagai keingginan dengan banyak pilihan baik audio vidieo, demikian juga halnya di Kompasiana setiap menitnya tidak pernah sepi menyoroti dan numpang aspirasi berbagai hal.Hanya saja masih banyak sekali tulisan yang termuat acapkali jauh dari mencerminkan berita dan informasi yang dapat memberikan pencerahan bagi publik, apalagi jika akan bersandar dengan tolok ukurnya adalah sebuah karya jurnalistik dan undang-undang pers tentu sangat minim sekali. Meskipun juga tidak sedikit yang sudah baik tulisan di kompasiana sehingga dapat menjadi acuan terlebih bermanfaat bagi saya pribadi.Jelasnya ungkapan tulisan saya kali hanya sebatas keprihatinan ketika masih ada saja tulisan tidak jelas narasumbernya bahkan acap kali menghujat salah satu orang mungkin juga seorang tokoh masyarakat.
Memberikan otokritik terkait masalah apapun sudah barang tentu diperbolehkan bahkan dijamin undang-undang terlebih di era sekarang ini dengan memenuhi ketentuan dan syarat yang berlaku pemberitaan yang berimbang dan dikonfirmasi dengan nara sumbernya niscaya menjadi tulisan yang bermutu, dengan begitu masyarakat pembaca memiliki gambaran luas seadainya itu adalah suatu berita dan informasi.Dengan segala kerendahan hati dapat saya sampaikan sebuah tulisan memang awalnya sebagai bentuk keingginan hati memberikan sumbangsih pemikiran dan seterusnya namun tidak terlalu tebal menonjolkan emosional diri sehingga bukan sebuah tulisan fitnah bahkan bohong.
Akhirnya saya cukupkan tulisan sederhanan ini dengan maksud menggugah segenap kompasianer untuk terus karya dan berkarya untuk bangsa tanpa maksud menggurui siapun karena intinya tulisan ini sedang menasehati diri saya pribadi.
selamat tahun baru imlek.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H