Mohon tunggu...
Kit Suprapto
Kit Suprapto Mohon Tunggu... wiraswasta -

suka belajar mendengar,melihat dan berbicara untuk semata mata fakta

Selanjutnya

Tutup

Politik

"Kursi Panas" Menunggu Anas

17 Januari 2014   16:06 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:44 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Arus deras di musim tahun politik menarik perhatian sebahagian masyarakat, para kader parpol Demokrat tak ubahnya tak putus dirundung malang diterjang badai korupsi.Satu persatu antri di loket KPK untuk siap menerima anugrah investigasi penyidik KPK. Terakhir kader demokrat Anas Urbaningrum yang tampak tegar terkait sangkaan kasus yang dideranya.Bukanlah Sang Anas jika tidak berontak dengan pernyataan politiknya yang cukup mengelitik dan panas.

Masih sempat membangun  ormas yang disebut PPI (Perhimpunan Pergerakan Indonesia) sebagai bentuk bahwa Sang Anas masih laku keras tentang idialismenya pergerakan meski itu sah-sah aja,sekurangnya menunjukan pada publik Indonesia masih ada pergerakan ormas. Hanya saja masyarakat tentu memiliki penilaian yang lebih cerdas dan seterusnya karena PPI diciptakan apakah hanya bentuk perlawanan pada partai Demokrat dan seterusnya.

Akan menjadi menarik bilamana kasus yang didera Anas tidak terbukti di persidangan nantinya meskipun KPK jika sudah bekerja dengan status tersangka tidak pernah meleset nasib seseorang yang diguga korupsi,agaknya terlalu emosional pernyataan Anas jika harus digantung di tugu monas gara-gara satu rupiah saja karena sudah ditunggu di kursi panas .

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun