Nama Ki Ronggo tokoh kharismatik sebagai pemimpin serta ulama besar di jamanya bagi kalangan masyarakat Bondowso tak asing lagi sangat melegenda namanya,kemunculanya dengan segala kiprahnya pada masa itu cukup menyumbangkan warna tersendiri hingga sekarang baik dalam sosial budaya dan politik menjadi master sejarah lokal yang selalu diceritakan di tiap kesempatan dan momentum. Hanya saja warisan budaya besutan Ki Ronggo kini tinggal cerita "aduan sapi" semenjak pemerintahan bupati Drs.H.Amin Said Husni dimusnahkan ditelan jaman,pada saat itu masyarakat tak lagi mampu untuk membendung budaya aduann sapi agar tidak dilarang pasalnya terdapat dukungan kekuatan politik yang mendominasi sampai keluarnya perda pelarangan.
Wana Wasa adalah yang berharta maka korelasinya berkuasa sekurangya terminologi itu muncul memang pernah dinyatakan sendiri oleh Ki Ronggo pada masanya,Bondowoso adalah kota kecil yang pernah menyandang predikat kota termiskin rangking 2 sejatim dan terkorup ranking 2 sejatim yang diberitakan di media massa,bahkan sejak di era orba bertambah gelarnya kota pensiun,namun belakangan merk tersebut telah diklarifikasi pemerintah berdasarkan data badan pusat statistik mengalami percepatan di berbagai bidang prestasi.Geografis serta medan kota bondowoso dalam beberapa hal memang faktanya sulit, daerah perbukitan dengan cuaca cukup lembab,jalur transportasi dari perbukitan arak-arak dengan ketinggian 250 meter dari permukaan air laut cukup menyulitkan untuk dilintasi kendaraan yang bermuatan berat.Pada akhirnya akses jalan yang seperti itu trasnformasi roda perekonomian terhambat,para pengusaha atau investor perlu mengkaji ulang lain halnya jika melalui kota Situbondo sudah pasti menambah anggaran lagi. makanan khas produk lokal kota Bondowoso adalah tape yang berasal dari singkong meskipun kini penampilanya telah berubah berbagai variasi dan bentuknya.Pelaku industri Makanan tape berdasarkan penuturan warga dimulai tahun 1964 (tape sukses 66) yang kemudian Bondowoso pernah dijuluki kota tape meskipun dari pemerintahan di atas di ganti Bondowoso kota kembang dengan harapan disegala bidang menjadi berkembang yah semoga kota kembang Bandung tidak ngambek.Secara umum bondowoso kota yang tenang dan damai nyaris tak terdengar gonjang ganjing demonstrasi jikalau ada aman terkendali contoh demo mahasiswa Unibo berjumlah puluhan dapat dicanter pasukan brimob dua truk bahkan diantar kan pulang pendemo ke kampusnya dengan mobil truk polisi, tidak terlalu mengkawatirkan geo politik karena warganya cukup sabar "pasrah ing pandhum" kali ya..sehingga pada tiap pagelaran pesta demokrasi ditanggapi warganya adem ayem,asumsi masyarakat telah terbentuk serta mengakar merasa telah cukup cerdas atas hak politiknya,jika mau menang pemilu wani piro suaraku?...Ki Ronggo mungkin ya pernah berkelakar atau sebutan lainya  mendeklarasikan Wana:kuasa Woso:harta..Jumlah penduduk Bondowoso 800ribuan memiliki motto JER BASUKI MOWO BEYO (Perjuangan perlu pengorbanan).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H