Mohon tunggu...
Putri Kitnas Inesia
Putri Kitnas Inesia Mohon Tunggu... lainnya -

A humanitarian worker who travel.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kasus Korupsi MK = Runtuhnya Iman dan Kepercayaan Kami

4 Oktober 2013   23:18 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:59 314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_283168" align="aligncenter" width="670" caption="Chairun Nisa, anggota DPR yang juga bendahara MUI, ditahan KPK (image: www.merdeka.com) "][/caption]

Ngikutin berita korupsi CN, AM, TCW di berbagai media akhir-akhir ini bisa menimbulkan efek buruk kepada masyarakat, diantaranya: kepala sakit, hati hancur, iman dan kepercayaan runtuh. Orang-orang yang dijadikan panutan untuk menegakkan hukum, membela rakyat dan berkoar-koar atas nama moral ternyata malah bertopeng.

Indonesia anti dengan komunis, tapi di negara komunis koruptor bisa mati dihukum gantung. Di sini koruptor malah melenggang kangkung. Yang mengaku ateis di sini dimasukan penjara, tapi yang mengaku percaya Tuhan, surga dan neraka, malah lupa bahwa hidup itu hanya sementara dan tiada guna maruk harta apalagi membuat rakyat sengsara. Sementara itu, mulai banyak penduduk dunia yang sudah alergi dengan kata agama dan moral. Spiritualisme dilakukan dengan berusaha menjadi manusia yang hidup seimbang dengan diri pribadi, sesama manusia dan juga alam semesta. Mereka ada juga yang percaya bahwa ada entitas yang lebih tinggi dari manusia meski tidak memanggilnya Tuhan. Hidup mereka bisa damai sejahtera tanpa perlu korupsi karena berpegang teguh pada prinsip keseimbangan dan harmoni tadi. Penghakiman bukan setelah kematian, tapi apa yang ditabur itu yang akan dituai. Di Bumi. Sekarang ini. Bukan tidak mungkin jika rakyat terus disumpali dengan berita korupsi dan hipokrasi para pemeluk agama, maka suatu hari apa yang terjadi di negara barat yang mayoritas meninggalkan Tuhan karena hipokrasi pemuka-pemuka agama akan terjadi juga di negara kita. Jadi, kalau memang beragama hanya untuk sempalan kemunafikan dan topeng kejahatan, lebih baik menjadi manusia yang adil dan beradab saja, selama keadilan sosial bagi seluruh rakyat bisa terlaksana.

*curhat malam-malam karena sakit kepala dan sakit hati diterpa berita korupsi Ketua MK*

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun