Mohon tunggu...
kiti kirana
kiti kirana Mohon Tunggu... Diplomat - Mahasiswa S2 di Tsinghua University

Belajar bersyukur dan melihat sisi baik dari segala hal

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Para Super VIP Ini Berlibur ke Kampung Kita di Toba, Kamu Kapan, Ito dan Eda?

15 September 2021   18:10 Diperbarui: 15 September 2021   18:17 494
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Artikel ini untuk mendukung  gagasan serta promosi tentang pengembangan pariwisata yang berkualitas, berkelanjutan, ramah lingkungan serta mensejahterakan masyarakat yang ada di kawasan Danau Toba. 

Masyarakat di kawasan Danau Toba adalah mayoritas keturunan Batak dan orang Indonesia. Karena itulah lewat Kompasiana, aku mengajak kita sesama bangsa Indonesia, terutama  hamu sude angka pinoparni Raja Batak, berwisata Tano Batak.  Wonderful Indonesia. Banggalah karena kampung kita dipilih menjadi Destinasi Super Prioritas DSP Toba.  

Berikut obrolan  dua pemuda milenial, Butet mengajak Ucok liburan ke Danau Toba. Butet juga berharap Ucok dan kantornya bisa terinspirasi menggelar Meeting, Incentive, Conference dan Exibiton. Sekarang, MICE di Indonesia Aja.

Ucok : Aku pernah ke berbagai tempat wisata di kawasan Danau Toba, begitu begitu saja!

Butet :  Bacalah dulu artikelku ini. Karena kita kurang menghargai,  justru orang luar negeri  yang menikmati spektakulernya Tano Batak.

Ucok :  Oh begitu rupanya. Apa yang spektakuler di Tano Batak dan Danau Toba?

Butet : Izinkan aku mengutip tempat liburan dua pasangan VIP dunia yang baru baru  ini berlibur ke destinasi wisata Toba.  Simak ya.

Raja dan Ratu Belanda pada 2020 serta Presiden Jokowi dan Ibu Iriana pada 2019 menyatakan sangat menikmati liburan di Toba. Sudah aku kumpulkan informasi 10 destinasi wisata yang mereka kunjungi, makanya  kita mesti liburan ke sana jugalah.

 

1. Indahnya Matahari Terbenam di Bukit Singgolom 

Hanya butuh 15 menit dari Balige untuk memperoleh foto terbaik Danau Toba dan Pulau Samosir.  

Birunya Danau Toba  dan  hijaunya Pulau Samosir terlihat penuh dari  puncak Bukit Singgolom. Acara Toba Caldera World Music Festival 2019 juga digelar di sini. 

Selain itu, Bukit Singgolom menyimpan cerita sejarah Sisingamangaraja XII melawan Belanda. Mungkin karena itu, Raja dan Ratu Belanda menyempatkan datangi Bukit Singgolom. Bahkan mereka secara resmi meminta maaf atas masa lalu kepada Rakyat Indonesia. 

2.  Eco Village di Pulau Samosir

Para petualang cocok  berlibur ke Eco Village,  karena tantangan transportasi dan lokasi terpencil.  

Kabarnya jauh lebih banyak wisatawan mancanegara daripada orang lokal di sana. Para turis asing menikmati  "botanical garden" dan kehidupan pertanian : bercocok tanam, memanen padi, memetik buah mangga, memancing ikan atau lobster di tepi Danau Toba, dan mengolah berbagai hasil pertanian.

3. Rumah Batak 310 tahun di Dusun Siambat Dalan Samosir

Boomingnya  Dusun Siambat ini kabarnya sejak di tahun 2015 menjadi  lokasi shooting film bioskop Toba Dream. 

Betapa luar biasanya para ompung mampu  membuat Rumah Adat yang cantik dan kokoh bertahan 310 tahun lebih.  Dan betapa para anak, cucu, cicit, "cucut, cocot" dan keturunannya sampai saat ini berhasil merawat Rumah Adat sehingga bisa awet sampai sekarang. 

4. Enam pesawat berbadan besar landing di Bandara Silangit

Lokasi Bandara di Silangit Siborongborong, Tapanuli Utara, Sumatera Utara sudah ada sejak jaman Belanda. Karena itu mungkin Raja dan Ratu Belanda menyempatkan diri mendarat di bandara yang sekarang bisa menampung enam pesawat berbadan besar itu. 

Diresmikan pada 2005 dan terus berkembang hingga saat ini. Pada 2017  Bandara bernama resmi Bandara Sisingamangaraja XII  membuka penerbangan perdana internasional dengan rute Silangit-Singapura. Sepanjang 2019, pergerakan penumpang di Bandara Silangit tercatat sekitar 350.000 penumpang. Bandara Silangit menjadi pintu gerbang kawasan pariwisata strategis Danau Toba serta area Tapanuli lainnya.

 

5. Kawasan Geosite Sipinsur di Kabupaten Humbang Hasudutan

Sejak Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif  ngebut mewujudkan Wonderful Indonesia hadirlah kawasan Geosite Sipinsur. 

Sipinsur menampilkan pemandangan Danau Toba yang dikelilingi oleh Hutan Pinus berkarakter alam yang mirip dengan Orchid Forest.   Lembang Bandung merupakan contoh geosite yang sangat terkenal buat orang Indonesia.  

Dengan luasan 2 hektar  di ketinggian 1.213 meter, Geosite Sipinsur punya bonus pemandangan maha luas Danau Toba dan Pulau Sibandang.   Karena itu, Geosite Sipinsur layak dioptimalisasi menjadi tempat MICE di Indonesia Aja. 

Sipinsur adalah "Lembang-nya" bagi warga Sumatera sehingga  avonturir se-Sumatera bisa liburan ke Geosite ke Sipinsur, tak perlu ke Jawa melulu.    

 6. Kaldera Toba Nomadic Escape

Dinamakan Kaldera Toba Nomadic Escape karena kontur tanahnya berbentuk wajan akibat volkanik Gunung Toba ratusan tahun lalu. Kaldera Toba seluas 386,7 hektar dikelilingi Hutan Pinus Cemara adalah  destinasi wisata  super lengkap dengan sentuhan premium.

Ada 2 hektar sarana glamping  (glamour camping). Glamping  adalah tren wisata tenda dengan kasur empuk dan fasilitas mewah. Ada juga bubble tenda, tenda bulat yang transparan membuat wisatawan menghabiskan siang dan malam dengan serasa ada di alam terbuka.  Tersedia juga parking campervan, mobil liburan keluarga dengan fasilitas dapur, toilet, dan tempat tidur.  

Kaldera Toba akan menjadi salah satu andalan program MICE di Indonesia aja. Fasilitas MICE, panggung megah,  ampitheatre 300 hadirin dan sound system live music. 

7. Kampung Adat Batu Persidangan Siallagan

Destinasi wisata Siallagan ini sangat unik. Semestinya para ahli hukum, hakim, jaksa, bahkan para politikus, dan mereka yang sering mengambil keputusan dan mengadili para kriminal mesti menyempatkan diri  melihat fakta tempat sidang sekitar 200 tahun lalu.  

Jalan menuju  Kampung Siallagan dilengkapi patung dan tulisan Aksara Batak dan berjejer rapi rumah rumah adat Batak.  Kampung seluas  2.400 meter persegi   dan dikelilingi tembok batu setinggi sampai 2 meter untuk melindungi desa dari binatang liar dan serangan dari suku lain.

Di area utama, yakni di Rumah Bolon Sang Raja Siallagan terdapat "Batu Persidangan" yakni kumpulan meja dan kursi  dari batu berusia 200 tahun lebih yang dilindungi pohon Hariara, pohon keramat Suku Batak.  Tak disangka di kampung kuno itu, Raja Laga Siallagan sudah punya sistem pengadilan yang tegas.  

Menurut silsilah, Siallagan adalah keturunan Raja Naimbaton yang mengikuti garis Raja Isumbaon, putra kedua Raja Batak.  Silsilah garis keturunan kemudian dikembangkan pada masa pewarisnya, yaitu Raja Hendrik Siallagan dan Raja Ompu Batu Ginjang Siallagan. Sejumlah keturunan Raja Siallagan masih tinggal  di Desa Ambarita sampai sekarang,  di dekat makam nenek moyang. 

8. Desa Ulos Huta Raja, Pangururan, Samosir 

Di Lumban Suhi-Suhi Pangururan ini masih ditemui bangunan-bangunan khas adat Batak,  yang sering disebut Rumah Gorga berarsitektur kedua sisi atap yang meruncing.  

Kampung Ulos ini tidak jauh dari Desa Tomok, yang sudah lebih terkenal dengan atraksi tortor dan boneka Sigale-gale, sehingga setiap pengunjung harus bayar tiket masuk di Tomok. Sedangkan di sini, free melihat para penenun ulos di luar rumahnya  atau di bawah pohon sambil bercengkerama satu sama lain.  Para penenun duduk di atas papan kayu dengan peralatan tenun di atas kaki mereka.  Bilah-bilah kayu digerakkan, maju mundur untuk merapikan benang, dan mengencangkan tenunan. Kita bisa langsung membeli ulos dengan harga Rp300 ribu sampai Rp 5 juta perhelai. 

9. Pantai Indah Situngkir

Pantai yang terhampar di tepian Pulau Samosir dilengkapi dengan pemandangan perbukitan hijau serta awan biru di atas Danau Toba menyajikan panorama istimewa. Pantai pasir putih ini terlihat istimewa dibanding pantai indah di sekeliling Pulau Samosir karena ombaknya kecil sehingga tidak berbahaya. Dikelilingi pepohonan membuat Pantai Situngkir  cukup sejuk dan rindang.

Tersedia juga wahana bermain air:  banana boat, speed boat, dan kapal keliling yang disewakan.  Spot foto tercantik saat sunset. 

Pantai Situngkir bisa dicapai denga tiga rute.

  • Medan-Berastagi-Kabanjahe menuju Tigaras dan feri ke Simanindo dan lanjut Pelabuhan Parbaba di Samosir.
  • Medan-Siantar. Dari Parapat menyeberang ke Pelabuhan Parbaba di Samosir.
  • Medan - Berastagi - Kabanjahe - Sidikalang - Tele - dan menuju Pelabuhan Parbaba di Samosir

10. Salib Kasih

Salib Kasih  adalah destinasi wisata rohani mengenang jasa Missionaris asal Jerman DR.Ingwer Ludwig Nommensen, penggagas Gereja HKBP.  Gereja HKBP memiliki jemaat terbanyak di Indonesia dan jumlah gereja yang terbanyak di Indonesia, bahkan di Singapura, dan beberapa kota di Amerika Serikat.

Nommensen, dipanggil Ompui (Kakek yang dihormati)  datang  1863 dan wafat 1918 dimakamkan di Desa Sigumpar Siatas Barita. Selama melaksanakan Misi Penginjilan, Nommensen sangat menyukai tempat yang dijadikan makamnya. Selama hidup ia leluasa memandangi sungai bersih  Rura Silindung yang mengairi kota Tarutung.

Di kompleks Salib Kasih terdapat mimbar yang masih digunakan untuk kebaktian sampai sekarang.  Persis di belakangnya ada batu besar tempat Nommensen berdoa pertama kali ketika tiba di Rura Silindung untuk memulai misinya.

Destinasi Wisata Rohani Salib Kasih juga menyediakan beberapa Rumah Doa, wahana selfie, dan toko souvenir khusus menjual atribut dan pernak pernik indah Salib Kasih. Selain itu fasilitas destinasi wisata lengkap dan bersih seperti  rumah makan, toilet dan parkiran yang besar tersedia. 

Destinasi Rohani Salib Kasih menjadi tempat pilihan para umat Kristen terutama jutaan jemaat Gereja HKBP dari seluruh dunia untuk makin mengetahui sejarah dan kearifan lokal. 

Wisata Rohani ke Salib Kasih tak hanya menyuguhkan pemandangan dan suasana yang nyaman, karena menuju ke makam Nomensen, pengunjung dapat menikmati relief  "Sepuluh Perintah Allah"  dan Kutipan Bible yang dituliskan pada kayu atau ukiran batu, dan ditempel di pohon-pohon pinus.

Penutup

Jadi Ito Ucok,  rugi kali kalau kita tidak bisa liburan ke Danau Toba, terutama ke destinasi wisata yang sudah dinikmati Pasangan VIP tersebut. Apalagi tolong dicatat, destinasi wisata Danau Toba dijamin  berprotokol CHSE (Cleanliness, Healthy, Safety, and Environmental Sustainability). 

Jadi segera kita atur waktu, pesan tiket pesawat, dan lets go to reach Heritage of Toba and Wonderful Indonesia. Horas Jala Gabe to hita sasude.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun