Mohon tunggu...
kiti kirana
kiti kirana Mohon Tunggu... Diplomat - Mahasiswa S2 di Tsinghua University

Belajar bersyukur dan melihat sisi baik dari segala hal

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tas Mahal Istri dan Putri Jokowi

1 Juli 2017   14:48 Diperbarui: 2 Juli 2017   06:41 7331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejak Pak Jokowi jadi gubernur kota saya, Jakarta, penampilan Ibu Iriana Jokowi dan belakangan Kahiyang Ayu Jokowi selalu menarik perhatian saya. Dengan gaya sederhana tapi chick kedua perempuan dari Jokowi yang sekarang jadi Presiden Indonesia layak jadi teladan. Sejak kehadiran mereka yang nyaris tanpa pernah memamerkan kemewahan membuat saya makin pede untuk berpenampilan sederhana, karena memang rejekinya segitu dulu haha.

Jika biasanya istri dan anak pejabat Indonesia berupaya tampil glamour, lengkap dengan barang-barang bermerk dari ujung kepala sampai ujung kaki, sekarang berubah. Di era Jokowi, para perempuan pendamping pejabat, terlihat sederhana, atau pura-pura sederhana, saya tidak tahu. Yang pasti dalam foto resmi kenegaraan, jika kita pelototi, jarang sekali ibu pejabat berani menggunakan barang mewah apalagi kalau ada merek luar negeri. Lha, istri presiden saja sederhana, siapa elo berani tampil bak toko barang bermerk> 

Akhirnya kesederhanaan itu membawa banyak kebaikan bagi Indonesia. Minimal para istri harus mengerem nafsu barang mewahnya. Itu akhirnya sehingga para suami, para pejabat tidak tertekan untuk mencari ser ser an pemuas syahwat barang mewah istri. Kalaupun masih ada saja perempuan doyan barang mewah, biasanya baru kebongkar setelah suaminya (dan dirinya) tertangkap KPK.  Umumnya perempuan penyuka barang mewah itu, cuma jadi istri simpanan, atau istri kedua dari pejabat yang bermental setan. 

Kahiyang di Kebun Binatang Ragunan. (Foto: Yudhistira Amran/kumparan) | Tas Chanel Kahiyang Ayu. (Foto: Chanle.com)
Kahiyang di Kebun Binatang Ragunan. (Foto: Yudhistira Amran/kumparan) | Tas Chanel Kahiyang Ayu. (Foto: Chanle.com)

Haram Barang Bermerek?

Sebagai perempuan apalagi perempuan di kota besar, kita menyukai barang-barang indah dan berkualitas. 

Kalau saya tidak terlalu penting merek, karena banyak juga barang tanpa merek tetapi saya suka karena indah, keren, dan berkualitas. Namun memang tidak mudah mendapatkan barang indah, keren, berkualitas yang tanpa merek. Karena itulah maka merek barang menjadi sangat penting. Jika barang bermerek, maka biasanya kualitas dan keindahannya terjamin, tentu dengan harga yang mahal, karena itu tadi selain membeli barangnya, kita juga membeli mereknya, jadi mesti membayar minimal dua kali haha.

Pertanyaannya apakah haram bagi kita menggunakan barang-barang bermerk?  Jelas tidak, jika kita mampu membeli dengan uang halal.

Jadi sah saja kalau saat berjalan-jalan ke Kebon Binatang Ragunan kemarin, istri Presiden Iriana Jokowi menggunakan tas bermerk Gucci. Dengan gambar bunga di bagian depannya itu (Dionysus Blooms Print Shoulder Bag), menurut situs resmi Gucci, dibanderol dengan harga 2350 dolar AS atau sekitar Rp 30 - Rp 35 juta.

Demikian juga, pilihan tas merah terang Kahiyang Ayu yang ikut berjalan-jalan ke Ragunan. Ayu menyandang tas merek bermerek Chanel seri Red Chanel Boy, yang dibanderol seharga Rp 60 juta-an.

Lebih sah lagi kalau bu Ana Jokowi dan Ayu Jokowi juga membelikan satu tas bermerek lagi untuk saya, yang memang belum punya tas keren bermerek. (hahaha, berharap.com)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun