Mohon tunggu...
kiti kirana
kiti kirana Mohon Tunggu... Diplomat - Mahasiswa S2 di Tsinghua University

Belajar bersyukur dan melihat sisi baik dari segala hal

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Mafia yang Kurang Galak dan Kurang Pedas, di Nangkring bareng "KPK"

20 Juni 2016   12:20 Diperbarui: 20 Juni 2016   12:37 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tadisore saya dapat kesempatan nangkring bareng Kompasianer untuk buka bersama.Kebetulan tempatnya deket dengan apartment saya tinggal di Kelapa Gading. Ini pertama aku gabung dengan  Gerebek Kompasianer Penggila Kuliner (KPK) yang rupanya anggotanya wajah-wajah rajin Nangkring Bareng. Jadi aku nggak kagok lagi gabung sambil hahahihi karena anggota GerebekKPK ini sek-asek ngobrolnya, seru-seru kisahnya.  Apalagi ada Om Rahab Ganendra yang selalu semangat 45 mengingatkan aku untuk nulis postingan, hmmmm.

JudulAcaranya Festival Kuliner Ngabuburit Tempatnya di La Piazza, persis di samping MallKelapa Gading. Buat penggila kuliner, La Piazza bukan tempat asing. Pasti sering denger dong? Mulai dari event Jakarta Fashion & food festival setiap tahun, Jakarta street food festival, Wine & Cheese Expo, bazaar, sampai event ramadhan sekarang ini. Dengan menghadirkan konsep promosi menarik, seperti  Bazar Kaget, MakanGreget, Ketupat Berkah dan Fasting Oasis, pengunjung bisa dapat bonus voucher tambahansampai ratusan ribu rupiah loh, sambil menikmati  banyak pilihan santapan berbuka, mulai darimakanan khas Indonesia sampai khas Timur Tengah.  

Nasi Goreng

nasi-goreng-mafia-57677c50f492730410e25ec6.jpg
nasi-goreng-mafia-57677c50f492730410e25ec6.jpg

Dari49 Tenant makanan yang disediakan, dengan pertimbangan masak-masak (halah!)akhirnya aku memilih untuk membeli nasi goreng yang sedang nge-top sekarangini, Nasi Goreng Rempah Mafia. 

Denganbermodalkan dua kartu voucher Panitia, PR Summarecon Agung TBK Sentra KelapaGading, aku melangkah menuju outlet itu. Walah, ngantre dulu.  Jadi aku berdiri di seputaranoutlet sambil menghirup uap rempah makanan dari nasi yang digoreng. Hm, tambah laper nih.  Setelah nunggu 10menit akhirnya mbak kasir menyerahkan sepiring nasi goreng seharga Rp 25 ribuke tangan saya.

Terusterang aja, aku memang penggila nasi goreng. Karena itu kalau datang berbagaitempat makanan, daripada nggak jelas pilih makanan yang kadang namanya aneh-aneh itu, mending aku pilih nasi goreng. Jadi aku tinggal pilih, "temen-temennya" nasi goreng yang tersedia.

Nahkali ini di piring nasi goreng rempah mafia,  "temen-temen" yangdiundang adalah ikan teri, lebih tepatnya teri medan yang memang lezat itu, telur yang dicampur ke nasi goreng, daun bawang, dan tambahan rempah  bawang putih, bawang merah, cabe bubuk, danmerica katanya super pedas. 

Entahlidahku yang sudah terbiasa kadar pedas yang kategori tinggi, atau memangsi-mas koki (bukan ikan maskoki ya hehehe) yang kurang banyak cabe danmericanya. Buat aku nasi goreng mafia kemaren nggak masuk kategori pedas.  Tapi secara komposisi,  nasigoreng mafia itu lumayan enak, dengan tambahan rempah dan ikan teri, nasigoreng mafia mampu menjadi saingan nasi goreng langganan depan rumahku yangcuma Rp 15 ribu seporsi.  

Jadiatas nama selera,  efek "Mafia"- nasi gorengnya terasa kurangpedas, kurang galak, kurang mafioso dalam hal pedas. hahaha. Tapi menurut mama yang juga icip-icip sesendok nasi gorengMafia pesananku, lumayan pedas.   Gara-gara soal takaran pedas itu, Mamamalah sempet-sempetnya nasehatin aku supaya  jangan terlalu sering makanyang pedas, bisa repot pencernaan. Jadilah ada untungnya juga menikmati nasigoreng mafia dengan standar pedas yang normal, jadi perut nggak berontak. .

Untukminumannya, aku pilih yang standar aja satu plastik isi 3 botol Rp 20 ribu biarmama dan adikku kebagian. Apapun makanannya, minumnya Teh Botol Sosxxxxx  ups nggak boleh promosi ya. 

Makanan,Minuman, Fashion sampai Keset  

Selagi bersantap, pengunjung Festival Kuliner Ngabuburit dihibur Parade Bedug dan penyanyi Budi Do-Re-Mi yang lumayan ngocol.  Dan sebelum pulang, aku menyempatkandiri sekali lagi untuk memutari arena festival yang indah karena dihiasiornamen khas Timur Tengah.  

Setelahkenyang makan, aku sempat melipir ke  Bazaar ramadhan yang lokasinya di area La Piazza juga. Di ruangan ber-AC itu ada belasan outlet yang menjual busana muslim, busana batik,aromaterapi, sampai keset pun ada. Lengkap pokoknya.  

Sebelum pulang, aku membeli makanan lagi. Kali ini Donut, di tenant Ponut Donut's. Donut nya berbeda, kalau biasanya donathanya memakai tepung terigu, Donat di Ponut Donut's memakai kentang. Jadirasanya lebih nancep dan mantap.  Harganya pun bikin voucher makantersenyum. Donat gula Rp 6000  dan Donat Meises (coklat) Rp 7000. Nah sisa voucher itu langsung dihabiskan sore ini  dengan membawaoleh-oleh beberapa donat. 

Pasti Datang Lagi

Setelahmenikmati pengalaman pertama datang ke Festival Kuliner Ngabuburit, aku jadipenasaran mau coba makanan lainnya. Apalagi kemaren sempat icip ice-cream tissu pesanan mbakyu cantik peserta KPK Gerebek juga.  Namanya juga icip-icip, jadi malu dong kalo banyak icipnya, haha. Jadi pastinya aku mau beli sendiri supayapuas menikmati berbagai menu buka puasa yang tersedia di La Piazza.

FestivalKuliner Ngabuburit masih berlangsung sampai 26 Juni 2016. Sampai ketemu di sana ya.

 

Kelapa Gading, 17 Juni 2016

Christie Kirana 

kpk-57677c94157b613e07060ce6.png
kpk-57677c94157b613e07060ce6.png

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun