Nah itu bohong ke-1.
Beberapa media massa yang (maaf) pemalas, Â menelan bulat-bulan statement dari gerombolan Lulung cs, bahwa ada 50 anggota DPRD yang datangi KPK untuk menanyakan RS Sumber Waras. Nyatanya yang datang kurang dari 50 orang Â
Nah ini bohong ke-2
Berdasarkan fakta di lapangan, anggota DPRD yang "kurang kerjaan" Â mempertanyakan Kasus RS Sumber Waras ke KPK. Katanya sampai gunakan fasilitas bus negara, Â (kapasitas 2 bus = 80 orang) padahal yang beneran datang, nggak sampai 50 orang.Â
Kalau baca laporan berita online, cuma segini nih, rombongan Lulung cs. Kalau nggak salah hitung cuma 10 ekor eh 10 orang anggota DPRD DKI yang ikutan ke KPK. Â Â
Fraksi PPP : Abraham "Lulung" Lunggana, Maman Firmansyah, dan Riano Ahmad.
Fraksi Demokrat : Â Ahmad Nawawi
Fraksi  PKS : Tubagus Arif
Fraksi PKB : Â Muallif
Fraksi Hanura : Very YounefilÂ
Fraksi Gerindra : Â Muhamad Taufik
dua nama lagi nggak jelas dari  Fraksi mana : Prabowo Soenirman, Syarif
Buat Warga DKI Jakarta, silakan pelototin nama-nama anggota DPRD yang  terbukti tidak mengerti dan tidak mendukung Reformasi Birokrasi dan Keuangan Pemda DKI Jakarta.
Segelintir anggota DPRD itu  cenderung mencari-cari kesalahan Pemda DKI, sementara lupa menilai dirinya sendiri. Meminjam istilah tukang nasi goreng depan rumah yang gemas mengomentari tindakan Lulung cs, "Emang lu sebagai wakil rakyat udah bikin apa?  Saya dukung Pak Ahok sebagai gubernur yang terbukti banyak bekerja untuk perbaikan rakyat Jakarta."
Â
Kesimpulan
Jika Lulung sesumbar minta Gubernur Ahok segera dipanggil KPK,
maka kami selaku rakyat DKI Jakarta meminta Lulung cs dan Tikus-Tikus DPRD DKI Â dipanggil Yang Maha Kuasa, secepatnya.