PT Gunbuster Nickel Industry terbukti dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian negara dengan tetap mengutamakan keselamatan dan keamanan pekerja dalam proses produksinya.
Sejak era kerajaan, nikel telah dikenal sebagai unsur logam yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat Nusantara. Pada masa kejayaan Majapahit, misalnya, nikel digunakan sebagai bahan pembuatan keris. Selain kuat, ringan, dan tahan karat, penggunaan nikel dapat membuat pamor keris menjadi lebih indah.
Nikel selalu menjadi bagian integral dalam peradaban manusia. Nikel mempunyai banyak kegunaan dalam berbagai industri. Sebagian besar nikel (70%) digunakan untuk pembuatan baja nirkarat (stainless steel). Selebihnya digunakan untuk logam campuran (8%), pelapisan logam (8%), pengecoran (8%), baterai (5%), dan lainnya (1%).
Kandungan logam berwarna putih mengkilap itu lazim dijumpai sebagai bahan baku mulai dari sendok, perangkat elektronik, hingga komponen pesawat terbang. Menurut data United State Geological Survey (USGS) dan Badan Geologi Kementerian Ekonomi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Indonesia merupakan negara dengan produksi bijih nikel tertinggi di dunia, yaitu telah mencapai 1,6 juta ton pada tahun 2022.
Peningkatan produksi bijih nikel yang sudah diolah itu tak terlepas dari kebijakan hilirisasi yang dicanangkan oleh pemerintah. Keberhasilan program tersebut juga dapat dibuktikan dengan banyaknya investasi pada sektor pengolahan nikel yang berbondong masuk ke Tanah Air.
Sebagai perusahaan yang mendukung Proyek Strategis Nasional (PSN) dalam bidang hilirisasi minerba, PT Gunbuster Nickel Industry (GNI) mengadopsi teknologi Rotary Kiln Electric Furnace yang beroperasi di Bungintimbe Petasia, Morowali Utara, Sulawesi Tengah.
PT GNI dapat mengolah bahan baku bijih nikel menjadi Nickel Pig Iron (NPI) yang berkualitas tinggi.
Perusahaan industri smelter tersebut juga telah bekerja sama dengan pemerintah lokal untuk mengembangkan dan mewujudkan program hilirisasi, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat di bidang pendidikan, lingkungan, pariwisata, dan lain sebagainya.
Proses Pengolahan Nikel
Kendati telah menjadi bagian integral dalam kehidupan sehari-hari, belum banyak orang yang mengetahui cara pengolahan bijih nikel. Menurut informasi dari PT GNI, proses pengolahan nikel di fasilitas smelter PT Gunbuster Nickel harus melewati tiga tahapan esensial sebelum produk dapat diproses lebih lanjut.
Pertama. Pengeringan kelembaban hingga mencapai 45% melalui proses pretreatment. Dalam proses tersebut, bijih laterit dikeringkan melalui pengering putar (rotary dryer) dengan suhu 250C hingga kelembabannya mencapai angka 20--15%.
Kedua. Produk dari rotary dryer itu selanjutnya masuk ke tahap kalsinasi atau pre-produksi, menggunakan Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF) dengan temperatur 800--900C. Adapun reaksi yang berlangsung di dalam rotary kiln itu sendiri yaitu evaporasi dari air dan disosiasi dari mineral-mineral pada temperatur 700C.
Ketiga. Selanjutnya, produk akan memasuki proses kalsinasi. Lantas, dilebur dalam tungku pembakaran elektrik (electric furnace) dengan suhu 1500--1600C, yang selanjutnya akan menghasilkan feronikel (FeNi).
Feronikel adalah logam paduan antara 80% besi dan 20% nikel yang dihasilkan dari proses peleburan reduksi bijih nikel oksida atau silikat yang mengandung besi. Komoditas tambang itu umumnya digunakan dalam pembuatan baja.
Prosedur Kesalamatan Kerja PT GNI
Proses ekstraksi bijih logam murni (smelting) merupakan jenis pekerjaan yang memerlukan proses panjang dan penuh risiko. Begitu pula dengan pengolahan bijih nikel di PT Gunbuster yang melibatkan proses dan alat-alat produksi yang sangat kompleks.
Pekerja juga harus bersinggungan langsung dengan suhu yang amat ekstrem. Selain itu, tak jarang, bijih nikel yang diolah juga mengandung konsentrasi zat-zat berbahaya. Alat-alat berat yang digunakan pun menyimpan potensi risiko besar karena pengoperasiannya membutuhkan kepresisian dan kehati-hatian ekstra.
Oleh sebab itu, faktor keamanan kerja menjadi prioritas utama PT Gunbuster untuk menjamin keselamatan pekerjanya. Dalam pengoperasian fasilitas smelter-nya, PT GNI menerapkan regulasi keamanan kerja sesuai rambu-rambu yang ditetapkan oleh Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker).
PT Gunbuster Nickel rutin menggelar berbagai pelatihan terkait  Penyelamatan dan Penanganan Kecelakaan Kerja. Mereka turut menggandeng Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Kota Palu dalam menyukseskan agenda tersebut. Adapun pelatihan yang diselenggarakan meliputi penggunaan alat pemadam api ringan (APAR), pelatihan penyelamatan kecelakaan alat berat, evakuasi kebakaran, dan penyelamatan di air. Pelaksanaan diklatsar itu bertujuan untuk memberikan pemahaman konsep tanggap darurat serta penggunaan fasilitas tanggap darurat kepada seluruh pekerja.
Selain itu, PT Gunbuster Nickel juga bahkan membentuk Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) yang berperan penting dalam mengawasi dan melaksanakan regulasi keamanan kerja. P2K3 menjadi wadah kerja sama antara pihak pengusaha dan pekerja untuk meningkatkan pemahaman dan partisipasi aktif dalam penerapan K3.
Spirit tinggi korporasi yang berdiri di Morowali Utara itu dalam mengutamakan keselamatan pekerjanya, juga tertuang dalam Komitmen dan Ikrar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) PT Gunbuster Nickel Industri.
Sebagai respons atas komitmen tinggi tersebut, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Sulawesi Tengah telah melakukan kunjungan kerja ke PT Gunbuster pada Februari 2023 lalu. Lawatan itu juga bertujuan untuk pemeriksaan dan pembinaan terhadap penerapan K3 di lingkungan industri pengolahan nikel tersebut.
Dengan begitu, industri smelter yang diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada tahun 2021 lalu itu, dapat memaksimalkan peran dan tugas para pekerjanya untuk mencegah serta menghadapi keadaan darurat di area industri PT GNI.
Dampak Positif bagi Perekonomian
Sejak bergulirnya program hilirisasi nikel di Indonesia, beberapa efek berganda (multiplier effect) mulai tampak pada atmosfer ekonomi nasional. Melalui proses smelting, nikel akan diolah menjadi barang siap pakai sehingga memiliki nilai jual yang jauh lebih tinggi.
Selama masa konstruksi pun, eksistensi industri-industri smelter akan menyerap produk dan tenaga kerja lokal. Kini, smelter yang tersebar di antero Indonesia, berhasil menghidupi ribuan pekerja.
PT Gunbuster sendiri telah berhasil membuka ribuan lapangan kerja baru untuk masyarakat. Perusahaan dalam bidang nikel itu sejauh ini sanggup menyerap sekitar dua belasan ribu pekerja dan direncanakan akan meningkat hingga puluhan ribu pekerja ke depannya. Hal itu tentunya dapat memacu pertumbuhan perekonomian daerah.
Di samping itu, PT GNI juga turut berkontribusi dalam perbaikan berbagai sarana penunjang mobilitas warga di wilayah sekitar, mulai dari akses jalan, pembangunan jembatan, dan pembangunan infrastruktur lainnya.
Oleh karena itu, dapat dikonklusikan bahwa keberadaan hilirisasi nikel dan keterlibatan PT Gunbuster Nickel Industry di Indonesia, dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian negara dengan tetap mengutamakan keselamatan dan keamanan pekerja dalam proses produksinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H