Siapa yang bakal didukung oleh Jokowi pada pemilu 2024 nanti? Apakah akrobat politiknya akan berdampak signifikan terhadap perilaku pemilih dalam pilpres?
Mengenakan jaket merah bertema G20 serta sepatu kets andalannya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) tak hanya sukses membuat panggung Nusantara Bersatu bergemuruh, ia juga berhasil membuat konstelasi politik kian memanas.
Meski dinisiasi oleh kolaborasi berbagai elemen relawan Jokowi, acara di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) ini merupakan wujud realisasi janji sang Presiden. Pada rakernas Pro Jokowi (Projo), pria Solo itu memang pernah berjanji akan menggelar silaturahmi nasional dengan relawannya.
Kala itu, ia meminta para pendukungnya guna menahan diri agar tak berspekulasi dalam menentukan calon presiden yang bakal diusung dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Eks Gubernur DKI Jakarta itu juga mengatakan bahwa dirinya akan menentukan jagoannya pada waktu yang tepat. "Ojo kesusu," ucapnya.
Meski begitu, dalam banyak kesempatan, beliau justru menunjukkan gelagat yang berlawanan. Presiden terus melancarkan akrobat politik, salah satunya pada ajang Nusantara Bersatu, Sabtu (26/11). Tanpa diduga-duga, ia mengutarakan kriteria calon presiden (capres) yang layak guna dipilih dalam pemilu 2024 mendatang.
Ciri-ciri presiden ideal, menurut Jokowi, tercermin dari bantuk fisiknya. Baginya, pemimpin yang baik dapat diidentifikasi dari banyaknya keriput pada wajah serta rambut yang sudah mulai beruban akibat memikirkan nasib rakyat.
Tidak perlu ahli nujum atau riset ilmiah yang kompleks untuk mengidentifikasi bahwa sosok yang dimaksud oleh sang Presiden adalah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Pro-Ganjar
Bukan kali pertama Jokowi menunjukkan sinyal endorsement kepada Ganjar. Selain dalam gelaran Nusantara Bersatu, isyarat dukungan serupa juga pernah ia utarakan pada ajang Rakernas V Projo yang digelar di Magelang, Jumat (20/5).
Dalam pertemuan yang juga dihadiri oleh Ganjar ini, Jokowi sempat mengutarakan bahwa capres yang bakal didukung Projo mungkin hadir di acara tersebut. Ucapan itu membuka gerbang penafsiran bahwa Jokowi hendak mengusung Ganjar dalam Pilpres 2024 nanti.
Kode-kode endorsement itu tentu tidak dilontarkan Jokowi secara asal-asalan atau tanpa pertimbangan dan kalkulasi tertentu. Setidaknya, kecendrungannya guna memilih Ganjar dilandaskan pada fakta bahwa keduanya ialah kader PDIP.