Adapun pada aspek budaya, masyarakat Desa Wisata Pantai Kutang mempunyai atraksi budaya autentik pantura seperti Tari Jolo Sutro, Festival Petik Laut, Kirab Perahu, dan Festival Tongklek yang akan menambah daya tarik di mata wisatawan. Akses promosi desa wisata dengan skala masif juga masih perlu dioptimalkan.
Lubang-lubang itulah yang saya pikir sangat strategis untuk diisi oleh pihak swasta. Menyikapi hal itu, Pak Ronal mengaku, ia membuka peluang seluas-luasnya bagi pihak swasta, khususnya Adira Finance, yang ingin bekerja sama dalam mendewasakan Pantai Kutang serta ekonomi kreatif warga Labuhan.
Adira Finance merupakan perusahaan pembiayaan termasyhur di Nusantara. Lewat FKL, Adira Finance memiliki visi mulia untuk menggenjot kesejahteraan masyarakat di Indonesia lewat berbagai program Corporate Social Responsibility (CSR) berbasis komunitas/masyarakat.
Berkaca dari fakta itu, maka peran Adira Finance kian vital, mengingat pandemi telah memberikan pukulan yang sangat telak bagi industri pariwisata, terutama desa wisata. FKL menjadi upaya nyata korporasi pembiayaan yang berdiri pada 13 November 1990 itu untuk membantu pemulihan dalam sektor pariwisata dan aktivitas ekonomi kreatif pascapandemi.
Kehadiran desa wisata layaknya Pantai Kutang dan peran serta entitas swasta seperti Adira Finance, mampu memacu ketahanan sosial, ekonomi, dan budaya untuk membangun masyarakat yang berkarakter, mandiri, dan sejahtera.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H