Pengembangan sumber daya manusia (SDM) juga mencakup pelatihan untuk warga yang ingin berwirausaha dalam menunjang kebutuhan wisatawan saat ingin membeli oleh-oleh. Itulah yang dilakukan Pak Ronal kala menyediakan kedai dan pusat oleh-oleh kuliner. Dia juga mendorong warga untuk berpikir sekreatif mungkin guna menghasilkan nilai tambah suatu produk.
Selain itu, warga harus memiliki prinsip yang sama bahwa para wisatawan yang berkunjung ke desa wisata, hendaknya diperlakukan seperti halnya tamu yang berkunjung ke rumah mereka sendiri. Keramahan "harus" dijadikan prioritas.
3. Promosi
Promosi pariwisata menjadi salah satu ujung tombak keberhasilan atas upaya peningkatan angka kunjungan di desa wisata. Melalui promosi yang optimal, potensi khas yang dimiliki desa wisata bisa diketahui secara mudah dan cepat oleh masyarakat luas sehingga mampu mendongkrak popularitasnya.
Keberadaan internet serta media sosial kian memudahkan aktivitas iklan desa wisata tanpa harus mengeluarkan dana lebih, apalagi wisatawan acap mencari informasi lewat media sosial sebelum berlibur. Kian gencar promosinya, kian banyak pula pengunjung yang datang.
Vitalnya Peran Kolaborasi
Desa wisata termasuk community-based tourism yang melibatkan seluruh elemen masyarakat. Penerapan konsep itu juga memerlukan dukungan dan kerja sama dari pemerintah dan swasta. Keduanya diharapkan bisa mengisi lubang-lubang yang belum mampu diupayakan warga.
Sebagai wujud komitmennya terhadap pengembangan sektor pariwisata serta ekonomi kreatif, PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance) telah bersinergi dan berkolaborasi bersama Kemenparekraf untuk menggelar ajang Festival Kreatif Lokal (FKL) di berbagai desa wisata di seluruh bumi Nusantara. Aktivitas Adira Finance dalam Festival Kreatif Lokal selengkapnya bisa dilihat pada laman berikut (klik di sini).
Kolaborasi antara Adira Finance dengan Kemenparekraf pada ajang FKL, adalah manifestasi konkret dari keberpihakan entitas swasta dan pemerintah, sebagai ikhtiar untuk membangun masyarakat Indonesia dari jalur pariwisata lokal.
Kolaborasi keduanya berhasil memberi ruang bagi desa wisata untuk menebar pesona agar makin dikenal masyarakat luas. Betapa banyak warga yang telah terbantu dalam aspek ekonomi dengan hadirnya entitas swasta seperti Adira Finance, yang memberikan perhatian lebih pada desa wisata di Tanah Air.
Mengingat Pantai Kutang masih dalam proses pendewasaan, tentunya masih banyak potensi-potensi yang bisa terus dikembangkan. Misalnya, dengan cara menambah fasilitas penunjang seperti wahana permainan anak-anak, banana boat, tur perahu, kawasan memancing, perluasan trek jembatan pelangi, serta penambahan ornamen swafoto.