Mohon tunggu...
David Abdullah
David Abdullah Mohon Tunggu... Lainnya - —

Best in Opinion Kompasiana Awards 2021 | Kata, data, fakta

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Artikel Utama

Mi Instan Naik, Bukti Kegagalan Diplomasi Jokowi?

16 Agustus 2022   13:49 Diperbarui: 17 Agustus 2022   19:00 597
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Volodymyr Zelensky dan Presiden Joko Widodo berjabat tangan dalam konferensi pers di Kyiv, Ukraina, 29/6/2022. | AFP via Kompas.com

Perlahan tetapi pasti, pemerintah telah mulai mendorong produksi sorgum di dalam negeri. Sudah ada sekitar 4.355 hektar lahan yang ditanami sorgum di enam provinsi yang memiliki kapasitas produksi mencapai 15.243 ton.

Untuk memenuhi kebutuhan pasar di dalam negeri, angka tersebut tentunya masih harus ditingkatkan. Kementerian Pertanian (Kementan) diharapkan bisa menggenjot kapasitas produksi sorgum supaya Indonesia mampu mengurangi ketergantungan impornya yang sangat besar terhadap komoditas serealia.

3. Budidaya Gandum

Di tengah ketergantungan pada gandum yang amat tinggi, pengembangan sektor serealia dipandang mendesak. Kabarnya, BRIN telah melakukan penelitian untuk menghasilkan varietas gandum (tropis) yang dapat dikembangkan di Indonesia. Namun, masih perlu dioptimalkan guna mendapatkan hasil yang memuaskan.

Upaya serupa juga kini tengah dilakukan oleh Kementan dalam mengembangkan budidaya tanaman gandum di Indonesia Timur, khususnya area NTT dan Papua.

Semoga upaya kedua lembaga bisa cepat membuahkan hasil agar Indonesia tidak harus bergantung pasokan gandum dari luar negeri. Dengan begitu, selanjutnya akan mempermudah peran pemerintah dalam menjaga stabilitas harga produk-produk turunannya, seperti mi instan.

Harga mi instan naik. | (Kompas.com/Heru Dahnur)
Harga mi instan naik. | (Kompas.com/Heru Dahnur)

Jika berkaca pada konsensus yang telah dicapai oleh Ukraina dan Rusia di Turki, Diplomasi Mi Instan yang didesain oleh Presiden Jokowi sejatinya telah berhasil mendorong sejumlah pemimpin negara di dunia untuk turut terlibat aktif dalam membuka tuas impor gandum global.

Meskipun sinyal perdamaian belum juga terlihat sampai detik ini, strategi Jokowi dalam menjaga rantai pasokan gandum dalam negeri, tentunya patut diapresiasi. Siapa tahu, dari terbukanya keran impor gandum akan menjadi awal diadakannya gencatan senjata antara Ukraina-Rusia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun