Mohon tunggu...
David Abdullah
David Abdullah Mohon Tunggu... Lainnya - —

Best in Opinion Kompasiana Awards 2021 | Kata, data, fakta

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Artikel Utama

Matinya Jalur Pantura di Tangan Tol Trans-Jawa

3 Agustus 2022   09:59 Diperbarui: 3 Agustus 2022   18:45 2153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peta Jalan Tol Trans-Jawa. | Gunawan Kartapranata via wikimedia.org

Sementara warung-warung kecil tetap bisa beroperasi meski penghasilannya menurun antara 20-39 persen. Mereka sanggup bertahan karena target pasar utama mereka ialah warga lokal. Kredit macet juga dilaporkan banyak terjadi akibat lesunya kegiatan usaha warga.

Hal serupa ternyata juga dialami warga Banyuwangi dan sekitarnya yang mulai mengalami degradasi pendapatan yang signifikan sebagai implikasi adanya Tol Pasuruan-Banyuwangi.

Bangunan bekas Rumah Makan Rosalia Indah di Jalur Pantura yang gulung tikar akibat kahadiran Tol Trans-Jawa. | Sumber: Detik.com
Bangunan bekas Rumah Makan Rosalia Indah di Jalur Pantura yang gulung tikar akibat kahadiran Tol Trans-Jawa. | Sumber: Detik.com

Pada banyak kasus, termasuk Tol Trans-Jawa, pembangunan infrastruktur publik bagai pedang bermata dua. Artinya, pada satu sisi pembangunan yang mendorong terjadinya pertumbuhan ekonomi dapat menguntungkan pihak tertentu. Namun, pada sisi yang lain, hal itu juga menjadi bencana bagi pihak lainnya. Kondisi itu dikenal dengan istilah backwash effect.

Adapun backwash effect adalah bagian dari Theory of Polarization Effect yang dikemukakan ekonom asal Swedia, Karl Gunar Myrdal, dengan menggunakan konsep pusat-pinggiran (coreperiphery).

Dengan kata lain, backwash effect ialah kondisi kesenjangan aliran modal dari daerah yang tak berkembang ke daerah yang berkembang. Imbasnya, aktivitas ekonomi di pinggiran akan tertinggal. Disparitas pun tidak bisa terhindarkan.

Itulah kondisi yang dialami masyarakat Pantura akibat adanya Tol Trans-Jawa. Tarif jalan tol yang cukup mahal, tidak banyak memberikan efek penambahan nilai ekonomi untuk masyarakat yang menjalankan bisnis di koridor Pantura.

Kondisi backwash effect sering dialami oleh negara berkembang yang gencar melakukan pembangunan. Akan tetapi, karena pembangunannya tak dilakukan secara merata dan tidak direncanakan dengan cermat, akan timbul implikasi negatif yang dirasakan masyarakat di kawasan-kawasan lain.

Tingkat perekonomian warga di Pantura memiliki korelasi erat dengan adanya Tol Trans-Jawa. Banyak manfaat yang akan diperoleh dari hadirnya jalan tol. Namun, tidak sedikit pula kegiatan usaha warga sekitar yang senyap, atau bahkan lenyap sebagai efek dominonya.

Oleh karena itu, ada beberapa poin yang perlu diperhatikan pemerintah sebelum membangun infrastruktur jalan tol agar impak negatif yang dialami masyarakat sekitar bisa ditekan seminimal mungkin. 

1. Rest Area bagi UMKM

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun