Mohon tunggu...
David Abdullah
David Abdullah Mohon Tunggu... Lainnya - —

Best in Opinion Kompasiana Awards 2021 | Kata, data, fakta

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Food Porn, Untukmu yang Hobi Foto Makanan

24 Februari 2022   13:58 Diperbarui: 17 Maret 2022   00:53 10986
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
"Still Life with Ham, Lobster, and Fruit" karya Jan Davidsz. de Heem (1653) | Sumber: Boijmens.nl

Sebab, ada kecendrungan orang-orang akan lebih memilih untuk memposting makanan restoran dengan menu-menu mahalnya dibanding dari rumah makan sederhana yang murah meriah.

Foto-foto itu memang dapat membuat hidup kamu terkesan lebih menarik dan diinginkan. Apalagi, makanan estetik yang telah kamu unggah menjadi viral.

"The Last Supper" (1498) karya Leonardo da Vinci. | Sumber commons.wikimedia.org

Sayangnya, kebiasaan mengunggah foto makanan ini bisa merugikan. Peneliti dari AS menemukan bahwa melihat foto-foto makanan dapat membuat makanan itu tidak terlalu nikmat lagi untuk disantap.

Profesor Joseph Redden dari Sekolah Manajemen Brigham Young University (BYU), AS, menemukan, ekspos terlalu berlebihan pada gambar makanan bisa memengaruhi kepuasan seseorang saat menikmati jamuan makan.

"Ketika kita mengunggah foto, kita pada dasarnya harus memfokuskan perhatian pada sesuatu dalam gambar, walau hanya melihat sekilas. Hal ini bisa berefek pada kenikmatan berikutnya," ungkapnya.

Konten dalam akun Instagram, katanya, dapat memicu seseorang berpikir untuk memakan makanan tersebut atau sajian menjadi lebih istimewa hanya karena ia masuk kualifikasi untuk diunggah.

"Namun, jika kita menghabiskan terlalu banyak waktu untuk melihat-lihat foto makanan, makalah kami menyimpulkan, itu dapat menimbulkan rasa kenyang. kamu sudah sedikit bosan dengan makanan itu sebelum kamu mulai memakannya," kata Profesor Joseph.

Hasil yang berlawanan justru didapatkan studi yang pernah dipublikasikan dalam Journal of Consumer Marketing. Studi itu menemukan bahwa mengambil gambar sebelum jamuan makan betul-betul bisa membuat makanan terasa lebih enak.

Terlepas dari apakah makanan itu sehat atau tidak, fotografi makanan akan bermuara pada proses yang sama: kamu berinteraksi dengan apa yang ada di atas piring. Ada sudut kamera, pencahayaan, komposisi, serta posisi alat makan yang perlu diatur.

Semua aktivitas itu membutuhkan waktu yang bakal menunda proses makan serta membangun antisipasi untuk apa yang akan datang. Ketika kamu akhirnya akan mengambil gigitan pertama, pengalaman itu terasa lebih manis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun