Melalui studi yang dipublikasikan dalam jurnal Cyberpsychology & Behavior, John Suler, Profesor Psikologi dari Rider University, AS, mendefinisikan fenomena itu lewat istilah Efek Disinhibisi Daring (Online Disinhibition Effect).
Efek Disinhibisi Daring adalah ketiadaan batasan ketika seseorang berkomunikasi secara daring terutama jika dibandingkan dengan komunikasi langsung (luring).
Dalam pandangan Soler, ada beberapa faktor yang menjadi pemicu hilangnya batasan dalam berkomunikasi daring. Berikut tiga di antaranya:
Pertama: Anonimitas. Di internet, orang bisa bebas membuat akun anonim yang berlainan dengan identitas aslinya di dunia nyata. Lewat akun itu seseorang akan merasa terlindungi sehingga bebas mengutarakan apa saja.
Kedua: Invisibilitas. Komunikasi di jagat maya mayoritas memakai teks sehingga mereka tak harus menunjukkan fisiknya. Imbasnya, level kepercayaan diri mereka meningkat. Mereka juga dapat bermain peran dengan cara klaim identitas orang lain, memiliki kepribadian yang berbeda, atau mengaku berjenis kelamin lain.
Ketiga: Asinkronisitas. Komunikasi di internet tak bersifat real time. Individu bisa begitu saja kabur usai menuliskan opininya kapan saja mereka ingin atau bahkan menghapus akunnya.
Bisa disimpulkan bahwa Secreto sudah memenuhi ketiga faktor tersebut. Oleh karena itu, jangan heran kalau banyak ujaran kebencian yang tumbuh subur dalam platform kejujuran anonim itu. Andil anonimitas dalam meningkatnya kasus perisakan daring amatlah besar.
Bahkan, anonimitas di internet juga bisa memicu orang-orang yang awalnya baik berubah menjadi orang jahat yang sangat gemar menghujat individu lain, terutama terhadap orang yang tidak mereka kenal.
Secreto bukan layanan anonim pertama yang menjadi media berkembangbiaknya ujaran kebencian dan perundungan.Â
Dalam studi bertajuk "Understanding Types of Cyberbullying in an Anonymous Messaging Application" ditemukan bahwa anonimitas telah mengakibatkan banyak interaksi yang berisi pelecehan, gertakan, dan ujaran kebencian.
Uniknya, penelitian itu dilakukan dengan memakai sampel pengguna dari platform anonim yang sama dengan Secreto, yakni Sarahah. Artinya, platform anonim dapat memicu suburnya kasus perundungan.