Tanpa bantuan militer dari AS dan blok NATO, kekuatan militer Rusia akan amat sulit disaingi Ukraina. Jika Putin benar-benar memusatkan seluruh kekuatan tempurnya, wilayah Ukraina bakal rata oleh tanah dalam sekajap.
Potensi Perang Dunia III
Memanasnya situasi geopolitik antara Rusia dan Ukraina, menjadi ancaman nyata yang membuat publik global gelisah. Ketakutan itu bukan tanpa alasan, mengingat banyak analis menilai jika tak terselesaikan, invasi yang dilakukan Rusia dapat menjadi pemicu pecahnya Perang Dunia Ketiga.
Presiden AS, Joe Biden, pun turut menyebut kemungkinan perang Rusia-Ukraina sebagai peristiwa yang akan mengubah dunia untuk selamanya dan akan menjadi yang terbesar sejak Perang Dunia II.
Gerbang menuju Perang Dunia III kian terbuka setelah sekutu Ukraina seperti Amerika Serikat hingga NATO terus mengirimkan bala bantuan keamanan dan alutsista guna membantu Kiev.
Pemerintah Inggris sejauh ini menjadi salah satu pembela Ukraina yang paling gigih. Negeri Ratu Elizabteh telah menandatangani ekspor senjata dengan Ukraina. Inggris punya kewajiban hukum untuk membela Ukraina dari agresi pihak ketiga.
Senada dengan AS yang juga berencana hendak mengirim 8.500 pasukan dan altileri ke sejumlah anggota NATO di area Eropa Timur demi mengantisipasi manuver militer Rusia ke Ukraina.
Adapun pada Jumat (4/2/2022), pasukan terjun payung, kendaraan lapis baja, serta jet milik AS dilaporkan telah tiba di Polandia. Joe Biden pun sebelumnya mengungkapkan soal pengerahan hampir 3.000 tentara AS ke Eropa timur dalam beberapa hari mendatang di tengah kebuntuan konflik.
Perlu diketahui, NATO didirikan pada tahun 1949 untuk melindungi anggotanya dari agresi Soviet. Aliansi anti-Rusia itu bahkan telah berkembang hingga ke 30 negara, termasuk eks Uni Soviet di Lituania, Estonia, dan Latvia.
Sesuai pakta yang disepakati bersama bahwa jika salah satu negara diserang, maka semua anggota NATO akan secara kolektif memobilisasi kekuatan militernya. Hingga hari ini, NATO telah menyiapkan ribuan pasukan di negara Baltik anggotanya, yakni Latvia, Polandia, dan Lithuania.
Sampai di sini, bisakah Anda menerka skenario apa yang akan terjadi jika Putin gegabah dalam mengambil keputusan?
Meski begitu, Rusia tidak akan sendirian. Ada sekitar sembilan negara yang siap mendukung langlah Putin andai AS dan NATOÂ berani menginjakkan kakinya di medan pertempuran.