Mohon tunggu...
David Abdullah
David Abdullah Mohon Tunggu... Lainnya - —

Best in Opinion Kompasiana Awards 2021 | Kata, data, fakta

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Menulislah Kendati Bukan Siapa-siapa

2 Desember 2021   15:23 Diperbarui: 3 Desember 2021   20:00 886
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai sosok Kompasianer junior, saya amat mempercayai akan adanya konsep keberuntungan pemula atau "beginner's luck". Karena, saya termasuk pemula di Kompasiana yang beruntung bisa keluar jadi juara di Kompasaiana Awards 2021.

Keberuntungan pemula, menurut kamus Cambridge, ialah kesuksesan tak terduga yang diperoleh oleh seseorang yang baru memulai aktivitas tertentu. Dengan kata lain, apa yang saya dapat di Kompasiana hanyalah salah satu bukti atas eksistensi keberuntungan pemula.

Keberuntungan amat sulit dikendalikan. Namun, Anda masih dapat membangun faktor-faktor penyusun keberuntungan, yang nantinya akan memihak diri Anda pada momentum yang tepat.

Oleh karena itu, saya akan membagikan beberapa analisis yang dapat diterapkan oleh rekan Kompasianer, terutama para pemula, yang memiliki keinginan untuk menciptakan keberuntungannya sendiri di Kompasiana.

Tak ada niat menggurui. Analisis berikut ini murni dilandaskan pada pengalaman yang pernah saya lalui selama bergabung di Kompasiana. Sebuah analisis yang bisa membuat setiap orang memiliki peluang yang sama untuk menjadi juara dalam Kompasiana Awards mendatang.

#1 Terus Belajar
Selain harus berani menulis, keinginan untuk terus belajar hendaknya dimiliki oleh Kompasianer muda, termasuk diri saya sendiri. Sampai detik ini, saya pun masih terus belajar.

Saya mempunyai beberapa Kompasianer yang saya jadikan rujukan dalam belajar rebahan. Maksudnya, menulis. Lantaran saya lemah dalam hal menulis fiksi, saya memutuskan guna belajar kepada Abdul Hama Wereng. Hendaknya, para pemula juga perlu memiliki rujukan belajar.

#2 Perbanyak Interaksi
Sulit dimungkiri jika intensitas interaksi memiliki peran yang sangat krusial serta vital di Kompasiana. Faktor itu pula yang menjadi pembeda di antara Kompasiana dan platform menulis lain.

Tanpa adanya interaksi yang masif, amat musykil saya bisa merasakan deg-degan yang teramat ekstrem tatkala nama saya dipanggil dalam Kompasiana Awards. Sebab, tanpa hal itu, proses belajar saya tak akan bisa berjalan dengan optimal. Amat mustahil pula saya bisa berdiri di deretan penulis hebat di sana.

Lewat interaksi, baik di kolom komentar, pesan, dan grup, anda akan lebih banyak dikenal oleh teman-teman Kompasianer lain. Namun, ingat. Jangan niatkan demi tujuan ambisius, misalnya, agar juara di K-Awards. Berinteraksilah untuk saling mengenal dan belajar–siapa tahu jodoh.

#3 Gabung Komunitas
Dalam menunjang kemampuan menulis menurut hasrat dan minat tertentu, saya sarankan penulis muda untuk bergabung dalam komunitas. Ada puluhan (sekitar 40) komunitas di Kompasiana yang bisa mengakomodasi aktivitas belajar sesuai minat dan domisili masing-masing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun