Mohon tunggu...
David Abdullah
David Abdullah Mohon Tunggu... Lainnya - —

Best in Opinion Kompasiana Awards 2021 | Kata, data, fakta

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Area Julid, Antara Aktivisme dan Perundungan

30 Oktober 2021   11:28 Diperbarui: 30 Oktober 2021   11:32 2100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Imbasnya, perundungan (bullying) pun akan terjadi cepat atau lambat, bahkan seolah-olah sudah menjadi tradisi. Jika tidak ada perundungan serta keributan, bukan Area Julid namanya.

Hal itu makin diperburuk dengan fakta bahwa konten negatif dapat lebih cepat menyebar daripada konten yang biasa-biasa saja. Faktor itu yang lantas dapat mengekskalasi praktik perundungan di media sosial. Orang yang awalnya lugu dan pendiam jadi ikut-ikutan ribut.

Menurut riset yang dilansir BBC, pesan yang penuh emosional cenderung akan lebih cepat menyebar pada media sosial. Kemungkinan kicauan yang bermuatan emosional atau moral untuk di-retweet 20 persen lebih besar dari twit normal.

Maka tidak heran jika cuitan kasar dan jahat kerap muncul di linimasa, meski kalian tak pernah mengikuti Area Julid. Pada akhirnya, sejumlah konten yang dipublikasikan di akun-akun menfess dapat menjadi lahan subur berseminya perundungan online (cyber bullying).

Sebenarnya tidak ada yang salah kalau Kamu ingin mengikuti akun Area Julid sebagai hiburan. Namun, hindari buat melakukan hal-hal negatif yang sama. Berdiri lah di atas kaki mereka, karena memang tak ada satu orang pun yang ingin diperlakukan sedemikian buruk.

Pada momen Sumpah Pemuda kali ini, salurkan kelincahan jari-jemari kalian untuk menuntut keadilan bagi sesama. Jangan melakukan hal yang sebaliknya!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun