Nah, yang sering jadi persoalan. Waktu kalian sudah setuju ketemu di kafe atau restoran, pastinya pesan makanan dan minuman, dong. Nggak mungkin pesan kemenyan. Jadi, siapa yang harus bayar tagihan saat kencan pertama?
Sebagai seorang petualang cinta, diriku merasa terpanggil ketika banyak orang ribut-ribut mengenai siapa yang harus bayar di kencan pertama. Nggak, nggak, bercanda. Aku masih jomlo, Gaes. Kalau ada yang minat, kirim pesan di akun ini.
Aku pernah merasakan kencan pertama beberapa kali, dan nggak pernah terjadi persoalan apa pun ketika bayar tagihan. Maaf-maaf, nih. Tagihan makanan dan minuman, lho. Bukan tagihan listrik.
Jadi prinsipku gini sebagai cowok. Kalau sudah berani ngajak cewek untuk keluar, aku pastikan seluruh pesanan, aku yang bayar. Kalau nantinya waktu kencan doi memaksa bayar sendiri-sendiri atau dia bayar punyaku juga, nggak ada masalah. Asalkan, agenda kita berdua tetap lanjut.
Tapi, sejauh pengalaman aku selama ini ngajak kencan anak orang, lebih banyak aku yang bayar. Pokoknya kamu sebagai kaum Adam, jika memang sudah berani ngajak cewek kencan, ya, siapkan modal. Hitung-hitung latihan tanggung jawab.
Misalkan dia yang ngajak, lalu nawarin untuk split bill atau bayarin pesananmu, nggak jadi soal. Yang jelas tujuan kamu untuk saling mengenal harus berlanjut, karena memang itu lah niatnya di awal.
Pernah suatu kali, aku diajak keluar sama cewek. Alhamdulillah, cewek betulan. Dia pengin mentraktirku. Ya, sudah. Tapi, di lain hari waktu aku ajak dia keluar, harus aku yang traktir. Jadi gantian, biar nggak nyusahin dan sama-sama enak.
Nggak perlu gengsi kalaupun dibayarin cewek karena ada tipe cewek yang bakal kesal waktu duitnya ditolak saat mereka pengin mentraktir. Cewek semacam itu biasanya menganut mazhab "gantian" atau "nggak mau nyusahin orang lain".
Kalian beruntung kalau punya pasangan yang mempunyai prinsip seperti mereka, sebab perkara-perkara remeh, misalnya siapa yang bayar ketika kencan pertama, nggak akan dipermasalahkan. Marahnya mereka pun hanya sebatas agar uangnya kalian terima. Gitu doang.
Sayangnya, nggak semua orang punya pemikiran semacam itu, seperti anak-anak Twitter yang lagi viral baru-baru ini. Dikit-dikit ribut. Adu bacot melulu.