Mohon tunggu...
David Abdullah
David Abdullah Mohon Tunggu... Lainnya - —

Best in Opinion Kompasiana Awards 2021 | Kata, data, fakta

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Agar Otak Kamu Tak Kentut Sembarangan

9 November 2021   11:58 Diperbarui: 9 November 2021   12:07 1388
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Wajar kalau Kamu emosi sambil mengernyitkan dahi ketika baca judul artikel ini. Mana bisa otak manusia kentut begitu? Absurd!

Apa Kamu pernah memanggil pacarmu dengan nama mantan yang dulu pernah mencampakkan hatimu yang rapuh itu? Pastinya Kamu pernah, dong, masuk ke sebuah ruangan, tetapi seketika terpana, terpaku, kemudian lupa, apa sebetulnya tujuanmu masuk ke sana? Pernah, kan?

Atau, mungkin sering lupa taruh kunci meskipun barang logam itu lagi Kamu pegang? Parah! Coba misalkan hidung mungilmu itu enggak menempel, pasti sudah hilang dari dulu. Bercanda, Gaes.

Kalau Kamu pernah merasakan seluruh peristiwa konyol itu, tak perlu bersedih atau berkecil hati. Sebab, aku menemui fenomena yang jauh lebih absurd yang sempat dialami oleh seorang temanku.

Saat temanku ini ikut acara futsal rutin. Kebetulan waktu itu aku pun ikut main. Temanku yang awalnya berangkat naik sepeda (gowes), justru jalan kaki ketika dirinya pulang ke kos-kosan.

Tanpa rasa berdosa secuil pun, anak ini meninggalkan sepedanya di area parkir futsal. Begitu sampai di kamar, dia baru sadar kalau sepedanya masih di tempat futsal. Mana tempat futsalnya lumayan jauh pula. Aku yang melihatnya kala itu cuman bisa tepuk jidat. Entah apa yang merasuki otaknya yang masih polos itu.

Dari semua fenomena di atas, ada satu benang merah yang identik. Ketiganya bukanlah suatu hal yang baru. Seluruh aktivitas itu sudah jadi kebiasaan yang sering dilakukan oleh para pelakunya.

Kalau Kamu merasa pernah mendadak nge-blank tentang suatu aktivitas yang rutin dilakukan, itu artinya otak Kamu lagi kentut sembarangan. Untung tidak bau jengkol. Masih belum paham juga?

Kentut otak merupakan sebuah kondisi yang mana otak tak mampu mengingat informasi sementara waktu. Hal itu lah yang menjadi alasan mengapa Kamu tak bisa langsung mengingat hal yang ingin dikatakan atau letak barang yang Kamu simpan kendati sudah sering digunakan. Kegagalan aktivitas otak itu yang sering kali menyebabkan terjadinya kesalahan ketika melakukan tugas yang berulang.

Jangankan Kamu, aku yang nulis artikel ini pun heran. Mengapa harus dipanggil kentut otak? Apa memang sudah tak ada lagi istilah lain yang lebih estetik?

Selain melalui istilah kentut otak (brain fart), fenomena yang bisa bikin ingatan korsleting itu juga disebut dengan brain blip. Nah, kemungkinan dari istilah blip itu, Gaes, istilah brain fart bermula. Ada pun secara ilmiah, kentut otak dikenali lewat maladaptive brain activity change.

Meski demikian, Kamu tak perlu terlalu khawatir, Gaes. Kondisi ini normal, kok, menimpa siapa saja, tanpa batasan usia dan jenis kelamin. Jadi, ketika lagi asik-asiknya nge-blank, Kamu masih punya teman biar enggak terlalu kesepian.

Kentut otak pun biasanya hanya terjadi sementara. Saat menyadari bahwa otak Kamu sudah membuat kesalahan, maka ia secara otomotis segera bekerja keras untuk memperbaiki kealpaan tersebut.

Fenomena absurd ini ternyata berhasil bikin banyak ilmuwan bertanya-tanya. Mengapa otak kita masih sering gagal dalam mengeksekusi sesuatu hal yang seharusnya begitu mudah?

Menurut ahli neuropsikologi asal AS, Dr Michelle Braun, kondisi itu diakibatkan lantaran intensitas memori yang terlalu berlebihan pada otak. Memori otak kita dibebankan terlalu banyak tugas dalam jangka waktu yang bersamaan.

Manusia sering melakukan banyak tugas dalam pikirannya. Ketika kita melakukan aktivitas yang berulang, otak akan masuk ke dalam mode pabrik alias default mode. Kesalahan ini bisa terjadi sebab otak kita tidak benar-benar memperhatikan tugas yang sedang dikerjakan. Itu lah mengapa Kamu lebih mudah lupa saat multitasking.

Para ilmuwan menilai, kalau kentut otak merupakan upaya otak guna menghemat energi selama bekerja dengan memasuki mode yang lebih santai. Namun, kadang otak merelaksasi kinerjanya terlalu jauh. Sehingga, hal itu membuat memori otak Kamu justru akan mengalami korsleting.

Penting diketahui, otak manusia mampu menghabiskan sekitar 60% energi tubuh. Sehingga, wajar jika ia melakukan upaya penghematan agar kinerjanya akan lebih optimal saat sedang dibutuhkan.

Ada riset lain yang menyebutkan bahwa kentut otak ini lebih terkait erat dengan psikolinguistik ketimbang konsentrasi, dan merupakan mekanisme jeda dalam proses pengambilan memori oleh otak.

Sebagai manusia, wajar kalau lupa-lupa sedikit. Namun, misalkan intensitasnya terlalu berlebihan, enggak ada salahnya untuk berkunjung ke dokter. Ingat, Gaes. Pergi ke dokter, ya. Bukan ke ibu bidan.

Brain fart lebih sering terjadi pada orang yang mempunyai gangguan konsentrasi, seperti para penderita "attention deficit hyperactivity disorder" (ADHD). Selain itu, masalah kentut otak lazimnya akan meningkat seiring bertambahnya umur, kurangnya porsi tidur, kecemasan, dan konsumsi alkohol.

Sejatinya, gejala kentut otak cukup sulit untuk dihindari. Akan tetapi, Kamu bisa menerapkan beberapa cara berikut buat menekan kesalahan agar dirimu enggak sampai salah memanggil pacarmu yang sekarang dengan nama selingkuhanmu. Misalnya, lho. Jangan marah-marah.

Hindari Multitasking
Multitasking terkadang tidak selalu bikin Kamu menjadi produktif. Sebab, otak tak dirancang untuk berfokus pada beberapa tugas sekaligus. Otakmu justru bisa stres tatkala melakukan banyak hal. Sehingga, hal itu membikin Kamu akan melakukan lebih banyak kesalahan.

Alih-alih melakukan terlalu banyak hal secara bersamaan, kerjakanlah satu per satu. Beberapa orang dapat lebih fokus dengan melakukan strategi "batching", yakni mengelompokkan tugas seragam. Lantas, mengerjakannya selama jangka waktu tertentu. Cara itu akan membuat dirimu jadi lebih efisien dan lebih tajam dalam mengingat secara keseluruhan.

Beri Jeda
Otak Kamu bukanlah komputer, apalagi mesin ketik. Berikan jeda dalam setiap pekerjaan. Saat satu tugas telah selesai, istirahatkan otak sejenak sebelum Kamu menyelesaikan tugas yang lain. Teknik itu dapat membantu mengingat hal-hal dengan jauh lebih baik.

Pola Hidup Teratur
Usahakan untuk menerapkan pola hidup teratur. Misalnya, selalu menaruh kunci motor di tempat khusus ketika sampai di rumah. Jangan justru menaruh kuncimu di dalam knalpot motor punya tetangga. Mau cari perkara? Jangan, ya.

Sediakan tempat-tempat khusus untuk barang-barang tertentu. Jangan ditaruh di sembarang tempat. Kebiasaan itu bisa membuat fail-fail di otakmu juga turut teratur dan lebih gampang diakses saat dibutuhkan. Kamu akhirnya jadi enggak terlalu mudah nge-blank.

Selain sejumlah cara itu, bermain game asah otak, taruhlah bermain catur, atau menulis juga ampuh untuk menguatkan daya ingat. Terutama ketika mengingat kenangan indah bersama sang mantan!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun