Atlet renang asal Negeri Paman Sam itu memperkirakan bahwa ada sekitar 70-75 persen atlet di Kampung Olimpiade yang sudah berhubungan intim saat itu.
Bahkan, lebih mencengangkannya lagi, rekan sedomisili Lochte, Breaux Greer, mengklaim berhubungan intim dengan tiga wanita setiap hari dalam Olimpiade Sydney tahun 2000 silam. Sialnya, atlet lempar lembing itu harus mundur dari kompetisi karena cedera lutut.
Atlet Amerika lainnya, Hope Solo, juga mengklaim, sempat 'menyelundupkan' seorang selebriti ke kamarnya pasca ia meraih medali emas cabang sepak bola wanita pada Olimpiade Beijing 2008. Ia juga mengaku bahwa seks menjadi hal yang lumrah dijumpai di wisma atlet.
"Ada banyak aktivitas seks di Olimpiade. Saya pernah melihat sebelumnya mereka melakukan itu, bahkan di tempat terbuka seperti taman serta lorong gedung," kata wanita berusia 39 tahun itu kepada ESPN.
Mantan penjaga gawang asal AS itu juga menyebut bahwa berhubungan badan di Kampung Olimpiade adalah pengalaman sekali seumur hidup. Dahsyat sekali!
Jika bukan karena pandemi, Tokyo 2020 tak akan jauh berbeda dengan Olimpiade edisi sebelumnya. International Olympics Commitee (IOC) memberlakukan aturan protokol ketat mengenai kontak fisik di antara semua orang yang telah menjadi bagian dari Olympics bubble.
Meski demikian, praktik pesta seksual masih dapat terjadi. Banyak cara yang mungkin dilakukan oleh peserta untuk menyalurkan hasrat seksualnya yang berlebih selama tinggal di wisma atlet.
Walaupun tempat tidur mereka sengaja dibuat dari karton guna mencegah seks bebas, saya berani bertaruh itu tak akan menghalangi mereka mencari cara lain untuk melakukannya seperti pendahulu mereka. Improvisasi adalah koentji.
Sampai di sini, saya tak akan menahan untuk menyebut bahwa selain menjadi ajang olahraga paling akbar, Olimpiade juga menjadi arena 'berkembang-biak' paling barbar di alam semesta.
Adakah pembaca yang bercita-cita mau jadi atlet agar bisa berpartisipasi dalam Olimpiade serta merasakan pengalaman dan sensasi 'mendebarkan' yang sama?