Mohon tunggu...
David Abdullah
David Abdullah Mohon Tunggu... Lainnya - —

Best in Opinion Kompasiana Awards 2021 | Kata, data, fakta

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Gofar Hilman adalah Bukti Wanita Lebih Tertarik pada Bad Boy

10 Juni 2021   10:26 Diperbarui: 12 Juni 2021   12:27 1488
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebuah diskusi pun berkembang cukup hangat di linimasa, menyangkut versi kebenaran dari kedua belah pihak. Salah satu pihak merasa dilecehkan. Sementara pihak yang lain merasa didiskreditkan.

Agaknya kita semua sepakat bahwa pelecehan seksual tidak bisa dibenarkan dari sisi mana pun. Dari segi norma, pelakunya jelas tak beradab. Dari segi agama, dosa besar ganjaranya. Sementara dari segi hukum, termasuk tindak pidana.

Dalam kacamata hukum di Indonesia, dikenal asas praduga tak bersalah. Selama meja hijau belum mengetukkan palunya, para pelakunya belum bisa sepenuhnya divonis bersalah.

Sayangnya, asas tersebut acapkali menempatkan para korban pelecehan seksual dalam posisi yang dilematis. Kondisi itu diperburuk dengan adanya UU ITE yang justru kerap menghantui mereka.

Kasus pelecehan seksual seolah menjadi senjata makan tuan, yang justru bisa memenjarakan para korban, lantaran pengakuan mereka akan dinilai sebagai pencemaran nama baik oleh pelakunya.

Kesulitan dalam mencari bukti dan saksi, dianggap sebagai hambatan terbesar para korban pelecahan seksual jika perkara diangkat di meja pengadilan.

Hal itu yang pada akhirnya menyebabkan sebagian besar korban pelecehan seksual khawatir dan takut untuk melapor. Mereka lebih memilih untuk diam meratapi nasibnya sebagai perempuan sekaligus korban dari kebejatan pelaku.

Bahkan, tak jarang pula para korbannya sering dituding sebagai pemicu musibah yang menimpa diri mereka sendiri. Belum lagi mereka juga harus bertarung melawan trauma yang menggerogoti kesehatan psikologis mereka.

Di luar diskusi hangat yang berkembang, semoga setiap korban pelecahan segera memperoleh keadilan, dan setiap pelakunya diganjar vonis seberat-beratnya, sesuai hukum yang berlaku.

Si bad boy Gofar Hilman

Berbicara mengenai Gofar, ada satu temuan yang menarik dari cuitannya pada tahun 2010 silam. Ia lebih memilih menjadi "bad boy yang baik". Saya bingung, apa definisi dari istilah itu, karena sifatnya yang paradoksal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun