Penilaian itu cukup beralasan. Pasalnya, Biden selama ini selalu mendukung atas terciptanya keadilan dan kesetaraan bagi semua, termasuk bagi perempuan.
"Ini mengenai keadilan. Ini mengenai keadilan. Ini tentang menghayati nilai-nilai kita, dan siapa kita sebagai sebuah bangsa. Gaji yang sama membuat kita semua lebih kuat," ucap sang presiden.
Presiden Biden mengatakan, pekerjaan apapun, bahkan anggota tim sepak bola putri, disparitas gaji memang nyata.
"Selisih gaji itu nyata. Tim ini adalah bukti nyata bahwa wanita bisa menjadi yang terbaik dalam pekerjaan, tetapi masih harus berjuang untuk mendapat gaji yang setara."
Sebelumnya, politis Partai Demokrat itu juga telah menandatangani dua perintah eksekutif pada hari Senin (8/3/21), guna meresmikan pendirian Dewan Kebijakan Gender yang bertepatan dengan momen Hari Perempuan Internasional.
Ia hendak memulihkan posisi AS sebagai pelopor kesetaraan gender. Kebijakan itu juga akan mengaktifkan kembali Dewan Perempuan dan Anak-anak, yang pernah dibentuk pada masa rezim Obama, tetapi dibubarkan pada rezim Trump.
Pada saat kampanye, presiden berusia 78 tahun itu memang sudah menunjukkan komitmen guna mewujudkan kesetaraan gender. Ia juga berjanji memprioritaskan kebijakan yang memihak minoritas.
Dan, sekarang Biden telah membuktikan bahwa janji dan komitmennya bukanlah pepesan kosong belaka. Dia bisa menjadi teladan untuk pemimpin negara-negara lainnya perihal bagaimana menciptakan atmosfir yang bersahabat untuk seluruh kalangan, tanpa pandang bulu.
Biden merupakan antitesis bagi Donald Trump yang selama ini dikenal sangat diskriminatif terhadap kaum minoritas.
Hal itu bisa jadi akan sulit tercipta tanpa upaya keras dari Rapinoe yang selama ini telah menyuarakan dan memperjungkan hak-hak wanita dan kesetaraan gender.
Megan Rapinoe ialah simbol kesetaraan gender dalam dunia sepak bola. Ia tidak hanya menjadi jawara di lapangan hijau, tetapi juga membuktikan bahwa usaha keras tidak pernah menghianati hasil.