Menurut data Chess Games, Tal tercatat telah bermain sebanyak 2.854 laga, dari tahun 1949 hingga 1992. Kalau dihitung, Elo rating-nya menyentuh poin 2.700.
Gaya Main Sang Penyihir
Tal dikenal sebagai pecatur bertipikal agresif yang paling jenius pada eranya. Dia dijuluki Penyihir dari Riga lantaran permainannya yang mampu menyihir setiap lawan yang dihadapinya.
Pengorbanan (sacrifice) dan kombinasi-kombinasi serangan yang sangat sulit diprediksi menjadi ciri khas permainan Tal. Ia bermain dengan gaya yang sama sekali berbeda dari Grandmaster lain.
Kala itu Botvinnik dikenal dengan gaya permainan yang sangat tenang, penuh perhitungan, dan rasional, meski agak membosankan. Berbeda halnya dengan Tal, yang melanggar semua prinsip dan kaidah permainan yang dikenal saat itu.
Permainannya atraktif, imajinatif, dan begitu menghibur. Gaya permainan Tal layaknya seorang seniman akrobat yang gemar melontarkan manuver-manuver berbahaya pada seutas tali. Uniknya, dia telah bermain dengan gaya semacam itu sejak usianya masih 13 tahun!
Jari jemarinya menari-nari seolah-olah digerakkan sinyal sihir pada otaknya. Ia menikmati setiap momen berbahaya di atas papan catur. Ia acapkali melakukan pengorbanan yang terkesan ngawur dan barbar, pun sulit diterima logika.
Ada dua jenis pengorbanan (pada catur): yang benar, dan milik saya. – Mikhail Tal, Magician from Riga
Tal tiada hentinya mengorbankan buah caturnya guna menciptakan posisi yang kompleks. Sihirnya bisa membuat sang lawan terjebak ke dalam ilusi sehingga sulit mengkalkulasi setiap langkah yang akan dieksekusi. Mereka akan gugup dan membuat kesalahan dengan sendirinya.
Sebagian besar pemain takut kehilangan menteri. Namun, tidak dengan Tal, yang bersedia memberikan menterinya secara gratis asalkan bisa unggul dalam posisi, momentum, dan inisiatif serangan.
Legenda asal Riga tersebut akan terus-menerus melakukan ritual 'bunuh diri' sampai hanya menyisakan beberapa martir saja untuk melalukan skakmat!