Mohon tunggu...
David Abdullah
David Abdullah Mohon Tunggu... Lainnya - —

Best in Opinion Kompasiana Awards 2021 | Kata, data, fakta

Selanjutnya

Tutup

Atletik Pilihan

Dewa Kipas Dihajar GM Irene, Main Catur Harus Jujur!

23 Maret 2021   00:26 Diperbarui: 23 Maret 2021   03:04 2929
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hanya mereka yang bermain jujur yang pantas disebut pemain catur sejati. Penggunaan "chess engine" tentu bisa mencederai permainan.

Laga catur yang disaksikan langsung oleh lebih dari 1,1 juta pasang mata ini berawal dari kericuhan antara netizen penggemar Gotham Chess dan Dewa Kipas.

Kedua pihak saling "adu barbar" karena Dadang Subur alias Dewa Kipas dituding bermain curang dengan memakai "chess engine" pada laga yang tersaji via laman Chess.com tersebut.

Bahkan, duel barbar netizen yang terjadi di jagat media sosial (Twitter) jauh lebih semarak dibanding dengan jalannya laga kedua pemain itu sendiri.

Banyak netizen yang mendesak Dadang guna membuktikan kemampuan secara luring atau tatap muka demi mengakhiri polemik sekaligus ajang pembuktian diri.

Polemik semakin meriah ketika pecatur profesional, termasuk pula dari Percasi, meragukan kehebatan Dadang. Mereka menyebut, langkah-langkah yang kerap diambil Dadang layaknya langkah robot.

Hal itu mereka buktikan dari rekam jejak langkah Dewa Kipas tatkala bermain via Chess.com. Dengan Elo rating yang amat tinggi dan langkah-langkah yang nyaris sempurna, ia bisa mengalahkan GM asal Norwegia, Magnus Carlsen, sekalipun!

Tidak dinyana, tantangan justru datang melalui perwakilan dari PB Percasi, alih-alih menggelar rematch dengan pecatur AS, Levy Rozman alias Gotham Chess.

Setelah sempat terjadi drama tarik ulur, pada akhirnya duel WGM (Woman Grand Master) Irene Sukandar melawan Dadang digelar atas prakarsa Deddy Corbuzier.

Seperti yang telah saya prediksikan jauh-jauh hari, Dadang tidak berada pada level yang sama dengan GM Irene. Dewa Kipas bukanlah musuh sepadan untuk seorang WGM yang sudah mencetak banyak rekor dan prestasi di dunia percaturan nasional serta internasional.

Warganet bahkan menyamakan laga itu layaknya duel antara pecatur pos ronda dan pecatur Grand Master. Keduanya bak bumi dan langit. Meski demikian, Dewa Kipas tak gentar untuk meladeni Irene.

Permainan ini berjalan dengan format empat babak catur cepat (rapid chess). Setiap babak berdurasi 10 menit, lantas dilanjutkan satu babak sudden death jika pada laga sebelumnya berjalan imbang.

Format tersebut dianggap cocok untuk dimainkan oleh keduanya. Sebab, catur cepatlah yang melambungkan Dadang alias Dewa Kipas pada situs chess.com.

Sayangnya, Dadang enggan melanjutkan laga saat sudah kalah telak 3-0 karena ia merasa "kapok" usai tidak satupun laga yang ia akhiri dengan kemenangan.

GM Irene bahkan nyaris 'tak berkeringat' untuk mengalahkan Dadang hanya dalam tiga babak berturut-turut. Namun, ia tak ingin menyepelakan lawannya.

Secara keseluruhan, sesuai prediksi saya, Dewa Kipas tak benar-benar memberikan perlawanan yang cukup sengit bagi sosok pecatur kelahiran tahun 1992 tersebut.

Blunder demi blunder dicatatkan Dadang hingga akhirnya berujung bendera putih. Banyak kesalahan yang seharusnya tidak dilakukan oleh pecatur jago sebagaimana permainannya dalam situs Chess.com.

Pada permainan catur, apalagi melawan seorang GM, blunder sekecil apapun bisa berakibat sangat fatal. Dan, itu terbukti dalam laga itu. Irene sudah mengajarkan kepada Dadang perihal bagaimana cara bermain catur dengan benar dan "jujur".

Meskipun unggul dalam segala hal, Irene menolak untuk meremehkan Dewa Kipas. Ia terlihat amat serius dalam memetakan setiap langkah buah caturnya.

Bahkan, pada awal-awal laga, ia tampak menyandarkan kepalanya dengan kedua tangan guna meningkatkan fokus dalam langkah yang akan ia eksekusi.

Sementara Dadang telihat begitu santai daripada sang lawan. Statusnya sebagai "pemain catur pos ronda" yang agaknya membuat ia tampil tanpa beban.

Pada babak pertama, Dadang memainkan buah hitam, sementara Irene buah putih. Dalam beberapa langkah awal (opening), kedua pemain masih menerapkan taktik text book atau standar pembukaan catur.

Ketika memasuki middle game, langkah yang paling saya soroti adalah blunder fatal Dadang ketika tidak memindahkan gajahnya yang bebas tanpa pengawalan.

Blunder Dadang pada babak pertama. Gajah gratis! | Diolah dari akun YouTube Legenda Catur Dunia
Blunder Dadang pada babak pertama. Gajah gratis! | Diolah dari akun YouTube Legenda Catur Dunia
Akhirnya, gajah hitam menjadi santapan empuk sekaligus gratis bagi Irene. Dapat dikatakan, kesalahan semacam itu hanya dilakukan oleh pemain amatir atau level Elo ratingnya di bawah 2.000.

Pada babak pertama, menurut analisis dari engine Stockfish, Irene mencatat akurasi 40 persen. Sementara Dadang hanya enam persen. Sangat rendah!

Blunder kedua yang dapat saya tangkap adalah serangan "garpuan" Irene dalam babak kedua. Serangan yang ia terapkan sejatinya mudah dibaca dan diantisipasi oleh pemain yang memang benar-benar piawai atau dengan Elo rating tinggi.

Serangan garpuan pion GM Irene pada menteri dan gajah yang tak mampu dibaca Dadang. | Diolah dari akun YouTube Legenda Catur Dunia.
Serangan garpuan pion GM Irene pada menteri dan gajah yang tak mampu dibaca Dadang. | Diolah dari akun YouTube Legenda Catur Dunia.
Sayangnya, Dadang tak termasuk dalam kriteria tersebut. Asumsi itu didapat dari "garpuan" yang dilayangkan Irene, yang berujung pada tragedi tumbangnya gajah milik Dadang, tanpa adanya kompensasi!

Pada babak kedua, Dadang mencatatkan akurasi 12 persen. Sedangkan WGM Irene mencatatkan akurasi sebesar 21 persen.

Dadang menggerakkan menteri yang berujung pada garpuan kuda Irene pada menteri dan bentengnya. | Diolah dari akun YouTube Legenda Catur Dunia.
Dadang menggerakkan menteri yang berujung pada garpuan kuda Irene pada menteri dan bentengnya. | Diolah dari akun YouTube Legenda Catur Dunia.
Pada babak ketiga pun Dewa Kipas tetap melakukan kesalahan yang mendasar. Ia tak cermat menggerakkan menteri yang berujung pada garpuan kuda milik Irene terhadap benteng dan menteri Dadang.

Pada babak ketiga, Dadang mencatatkan akurasi sebesar 32 persen. Lantas, Irene mencatatkan sebesar 44 persen.

Yang perlu kita garis-bawahi ialah level yang dicatatkan Dadang, yang mana dia hanya mampu mencatatkan akurasi dari enam persen hingga 32 persen.

Padahal, ketika Dadang berlaga melawan Gotham Chess, ia sukses mencatatkan 95 hingga 99 persen akurasi. Amat timpang!

Secara keseluruhan, saya pikir tidak ada peningkatan permainan yang dilakukan oleh Dewa Kipas. Terlalu banyak blunder yang kemudian bisa dengan amat mudah dieksploitasi Irene pada endgame.

Irene pun akhirnya menang tanpa harus 'berkeringat'. Dari empat babak, Dadang yang telah kalah telak 3-0 akhirnya lebih memilih untuk merelakan laga keempat alias menyerah tanpa syarat.

"Saya nggak biasa, ya, bermain 10 menit. Kebetulan kalau maen kemarin-kemarin itu, lawan-lawan saya pas ada blunder atau lengah gitu kan, saya bisa tuh." kata Dadang usai pertandingan.

Meski laga dilangsungkan dalam durasi lebih panjang sekalipun, lewat skill-nya yang sekarang, ia akan amat sulit untuk mengalahkan pecatur pada level GM.

Langkah-langkah yang dipilih Dadang tak terlihat seperti langkah yang kerap diambil oleh pecatur dengan Elo rating tinggi atau di atas 2.300.

Saat melawan Gotham Chess, Elo rating akun Dadang, Dewa Kipas, sendiri berada pada poin 2.311. Ia dicurigai oleh banyak pihak lantaran ia menorehkannya hanya dalam kurun tiga minggu. Catatan yang cukup sulit diraih selain oleh para GM.

Menilik catatan dari FIDE rating, dengan Elo rating 2.311, Dadang bisa menempati posisi ke-31 pada level pemain catur pro sekelas GM di Indonesia jika memang ia benar-benar jujur dalam prosesnya.

Perlu diketahui, Irene merupakan pecatur wanita pertama di Indonesia yang meraih gelar Woman Grandmaster International. Ia meraihnya saat baru berusia 16 tahun!

Karena prestasinya itu, ia diganjar Rekor MURI pada tahun 2008 lalu. Lantas, pada tahun 2014 silam, ia juga sukses meraih gelar International Master.

Elo rating Irene pada Maret 2021 berada pada angka 2 413. Sementara Elo rating tertingginya mencapai poin 2.432, yang dicatatkannya pada 2016 lalu.

Catatan yang sangat fantastis bagi sosok pecatur wanita. Pasalnya, rekor Elo rating tertinggi pecatur Indonesia saat ini masih dipegang GM Utut Adianto yang "cuman" berada pada angka 2615. Selisih 183 poin.

Sistem peringkat Elo rating ialah metode untuk menghitung tingkat keterampilan relatif pemain. Poin-poin tersebut dapat menjadi tolok ukur skill seseorang dalam bermain catur.

Bercermin dari permainan itu, dugaan kecurangan yang dialamatkan kepada Dadang oleh beberapa pakar catur kini semakin menguat.

Pasalnya, ia tak sanggup menunjukkan level akurasi sebagaimana yang pernah dia catatkan pada laga melawan Rozman, yakni 95-99 persen. Terlebih lagi, amat banyak blunder sepele yang ia lakukan.

Pemakaian "chess engine" yang berbasis kecerdasan buatan (AI) seperti AlphaZero dan Stockfish memang sangat membantu ketika belajar catur. Namun, tidak untuk dipakai dalam permainan lantaran dapat mencederai kejujuran dan fairplay.

Pada akhirnya, fenomena DewaKipas bisa menjadi sebuah pelajaran berharga untuk mereka yang kini sedang belajar bermain catur bahwa inti dari permainan tersebut adalah kejujuran. Ingat, kejujuran!

Di luar polemik tersebut, kita juga patut berterima kasih terhadap Dadang Subur karena atas jasa beliau lah citra catur di Indonesia semakin meroket.

Semoga nantinya bisa diimbangi dengan prestasi para atlet catur Indonesia dalam kancah internasional yang juga semakin melambung tinggi. Semoga!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Atletik Selengkapnya
Lihat Atletik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun