Anda melayani orang lain. Orang lain melayani Anda. Setiap orang memiliki peran masing-masing. Cukup lakukan saja mandat Anda. Jangan memikirkan nasib orang lain. Urus saja diri sendiri.
Anda sadar, dan bisa merasakan bahwa mereka tengah memeras tenaga Anda, tetapi Anda tidak memiliki daya untuk melawan karena berada dalam kendali.
Mereka yang paling kuat akan berkuasa dan yang lemah bakal selalu berada di bawah kaki tuannya. Terinjak-injak. Ia menjadi representasi kehidupan sosial pada era modern.
Di dunia tenaga kerja, manusia sudah digantikan dengan benda mati, yang menjadi cara baru untuk memecahkan masalah pengangguran dalam sistem kapitalis.
Sang tokoh utama yang seakan menjadi majikan, dan mampu menikmati segala macam layanan, ternyata adalah jongos bagi majikannya. Ia pun harus menjadi benda mati yang melayani.
Bahkan, ia akhirnya punya peran yang jauh lebih hina dari orang-orang yang pernah melayaninya. Secara harfiah, ia adalah keset bagi atasannya.
Hal itu adalah cerminan dari kenyataan bahwa semakin tinggi posisi seseorang, maka akan semakin banyak pula omong kosong yang harus diterima setiap hari.
Pada akhir film, kita ditunjukkan sebuah adegan kala orang yang berperan sebagai tiang lampu berdiri, memutuskan untuk menyudahi perannya. Dirinya langsung membanting penutup di kepalanya.
Animasi pendek berdurasi 6,2 menit itu diproduksi 12 tahun lalu atau tepatnya pada tahun 2008, dan telah menerima 100 penghargaan lebih. Meski terkesan klasik, nilai-nilai yang dikandungnya masih sangat relevan sampai detik ini.
Menonton "El Empleo" memberikan kita momen kontemplasi dalam memikirkan ulang mengenai peran dan apa yang kita lakukan setiap hari.