Mohon tunggu...
David Abdullah
David Abdullah Mohon Tunggu... Lainnya - —

Best in Opinion Kompasiana Awards 2021 | Kata, data, fakta

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Sleep Streamer, Kalau Rebahan Saja Dibayar, Ngapain Bangun?

8 Maret 2021   12:38 Diperbarui: 10 Maret 2021   11:23 1482
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Asian Andy, streamer di Twitch yang hanya rebahan saja sepanjang siaran. | (Youtube/Asian Andy)

Manusia butuh tidur untuk hidup. Sementara cuman segelintir saja yang tidur untuk hidup sekaligus dibayar. Nggak usah bangun jika rebahan saja bisa buat kaya raya.

Sebagai manusia, kita semua pasti setuju kalau tidur mutlak dibutuhkan agar tetap hidup, kecuali materi organ tubuh kamu tersusun dari senyawa batu-batuan. Batu akik, misalnya.

Nggak ada satupun yang mampu melek selama 30 hari terus-menerus. Soalnya, nggak tidur selama 30 hari sama seperti nggak rebahan selama sebulan. Serius.

Kamu akan kesulitan menjalani aktivitas usai 24 jam terjaga atau tanpa tidur. Aku pernah beberapa kali nggak tidur selama 24 jam, bahkan lebih. Efeknya pun mirip seperti memerankan zombie dalam film Train to Busan. Masih hidup. Masih bisa gerak, cuman agak korsleting.

Sebagai langkah balas dendam, aku bisa rebahan selama sepuluh hingga sebelas jam. Ironisnya, saat aku bangun, nggak ada perubahan apapun. Aku yang dalam mimpi sudah jadi orang kaya, tetap saja miskin. Justru saat bangun, aku merasa semakin miskin.

Sampai detik ini, cuman orang Australia bernama Peter Powers yang bisa merem selama delapan hari berturut-turut. Dia memecahkan rekor rebahan paling lama pada tahun 1956 lewat bantuan hipnotis. Itu pun nggak bikin dia kaya mendadak.

Bagi orang normal, termasuk diriku juga, rebahan sama sekali bukan cara agar kita bisa kaya. Tidur hanyalah sebagian dari kebutuhan manusia yang nggak mungkin bisa digantikan oleh apapun.

Tapi, bagi manusia-manusia ini, merem nggak hanya sebagai pemuas kebutuhan fisiknya saja. Mereka bisa menyalurkan hasrat rebahannya. Dan, lebih kerennya lagi, mereka dibayar. Aduhai, nggak?

Tayangan langsung Wang Yiming yang sedang tidur pulas pada Twitch. Foto: Twitch via detik.com
Tayangan langsung Wang Yiming yang sedang tidur pulas pada Twitch. Foto: Twitch via detik.com
Twitch, sebuah media sosial yang kerap digunakan netizen untuk live streaming ulasan gim, sempat dihebohkan dengan konten streamer bernama Wang Yiming.

Berkat konten siaran langsungnya yang cuman tidur saja, cewek asal Taiwan itu sukses meraup duit sebanyak USD3.000 (Rp42 juta). Dia adalah mantan anggota grup pop China-Malaysia, AMOi-AMOi. Usai grupnya dibubarkan, dia akhirnya memutuskan bergabung dengan Twitch.

Biasanya, dia akan memulai siaran jam lima sore. Usai berbicara beberapa patah kata, dan mengenakan masker mata, dia pun langsung tidur begitu saja. Pada jam 10 malam, dirinya bangun. Kalau ditotal, Wang rebahan selama lima jam lamanya.

Bayangkan, Wang yang hanya rebahan sembari merem saja, yang nonton bisa mencapai 11.200 pasang mata. Itu yang sudi nonton manusia, ya. Bukan hantu. Bukan batu. Duit Rp42 juta itu dia dapat dari donasi penonton dan hasil iklan.

Asian Andy, streamer di Twitch yang hanya rebahan saja sepanjang siaran. | (Youtube/Asian Andy)
Asian Andy, streamer di Twitch yang hanya rebahan saja sepanjang siaran. | (Youtube/Asian Andy)
Aktivitas yang sama juga dilakukan oleh sosok streamer asal Negeri Paman Sam, Asian Andy. Sama seperti Wang, Andy juga menayangkan dirinya saat sedang asik mendengkur dalam konten Twitch-nya. Dia pun tidak lupa membagikannya dalam kanal YouTube pribadinya.

Silakan ditebak, berapa duit yang sukses didapatkan? Cowok berusia 26 tahun itu berhasil meraup USD16.000 atau sekitar Rp223 juta hanya dalam satu malam saja. Kamu perlu kerja berapa tahun kira-kira buat dapat duit segitu? Iri bilang, Bos!

Bisa jadi karena duit mudah itulah yang akhirnya 'meracuni' seorang cowok asal Inggris dengan akun Super Mainstream pada kanal YouTube. Dia pun melakukan aksi konyol serupa pada Twitch sebelum dibagikan ke akun YouTube pribadi-nya.

Melalui speaker Alexa, penonton boleh memakai pesan text-to-speech untuk banyak hal, seperti bertanya, memutar lagu, hingga mengganggu dirinya saat sedang rebahan. Tapi, speaker itu baru bisa digunakan kalau penonton sudah membayar minimal 2 paun (Rp39 ribu).

Cowok 21 tahun itu dapat menghasilkan lebih dari 2.000 paun (Rp39 juta) hanya dalam sekali siaran berdurasi enam jam yang tayang seminggu sekali. Atas jasa konten rebahannya itu, dia juga sukses memperoleh 2.000 subscriber baru pada akhir Januari 2021 lalu. 

Rupanya, saat ini tidur nggak hanya buat istirahat, tapi juga bisa bikin orang kaya raya. Ya, setidaknya cukup lah kalau buat borong cilok atau siomay. Itu pun sudah sekalian sama gerobak dan pabriknya.

Minat orang-orang untuk menonton video yang "sangat berfaedah" itu meningkat dengan pesat di YouTube. Menurut Vice, pencariannya mencapai level tertinggi pada pekan pertama Januari 2021, naik 426 persen daripada tahun lalu.

Ada 170 konten lebih yang menyiarkan manusia rebahan sepanjang tiga pekan pertama Januari. Kalau ditotal, ada 500 video orang tidur sepanjang 2020 lalu.

Mereka populer disebut sleep streamer, yakni orang yang menggelar tayangan langsung berisi dirinya tengah rebahan. Selain pada Twitch dan YouTube, video serupa juga sempat viral serta menjadi tren pada aplikasi TikTok.

Meski populer pada ketiga media sosial itu, menurut New York Times, tayangan manusia rebahan pertama kali dijumpai dalam media sosial berbasis konten live streaming, LiveNow.

Zach Clayton, ialah makhluk yang patut kita persalahkan atas absurditas konten rebahan. Dialah manusia yang pertama kali mempopulerkan sleep streamer pada tahun 2015 silam.

Meski terkesan absurd dan mengobok-obok logika, video orang rebahan laris manis dan memiliki banyak penggemar. Lebih konyolnya lagi, para penggemar mereka pun rela memberikan donasi!

Nominal saldo yang normalnya cuman bisa kita peroleh dengan bekerja selama setahun, bahkan hingga puluhan tahun, mereka peroleh cuman dalam semalam saja. Sambil rebahan pula!

Itu menunjukkan kalau siaran langsung sambil rebahan memang populer untuk dilakukan, dan dapat dijadikan sebagai pekerjaan. Jika video mereka bisa tetap populer, "sleep streamer" bisa menjadi pekerjaan impian kaum rebahan, yang bikin kaya cuman dengan mendengkur.

Aku yang sempat menonton video mereka, merasa benar-benar bingung sembari geleng-geleng kelapa. Apa sebenarnya yang asik saat menonton orang sedang rebahan? Poin menariknya di mana???

Dorongan apa yang bikin penontonnya rela merogoh uang–yang sudah cukup buat buat beli siomay? Kenapa mereka nggak beli siomay yang dapat dimakan dan bikin perut kenyang?

Lupita, 18 tahun, rutin menonton siaran langsung orang tidur. Cewek asal AS itu mengaku tertarik dengan kolom live chat pada YouTube yang terus aktif sepanjang malam. Sementara itu, penonton lainnya merasa bisa rileks hanya dengan menonton orang terlelap, alih-alih tidur sendiri.

Setelah ini, mungkin diriku akan benar-benar serius mempertimbangkan untuk menyusul jejak mereka. Aku hanya butuh beberapa penggemar setia saja yang rela menonton aku ngiler dan memberikan duit recehnya untuk didonasikan.

Eksistensi mereka seolah-olah menjadi antitesis dari apa yang telah kita yakini selama ini bahwa supaya bisa kaya, kita perlu bekerja keras. Mereka bahkan bisa kaya mendadak cuman dengan rebahan saja. Tanpa sedikit pun berkeringat.

Tidur pulas sembari ngorok dan ngiler, begitu mata melek sudah otomatis tajir melintir. Fenomena sleep streamer ialah definisi sesungguhnya dari kredo yang berbunyi, "bangun tidur ku terus kaya".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun