Narasi yang mendiskreditkan kehidupan pribadi pemain pun bisa menjalar hingga ke ruang ganti. Konsentrasi pemain yang harusnya tertuju pada permainan justru terganggu dan teralihkan oleh hal-hal di luar konteks taktik dan strategi.
Skandal tersebut juga akan menggerus kepercayaan para pemain seperti yang pernah ditunjukkan Messi dan Pique. Mereka sempat menuntut klarifikasi dari manajemen terkait kebenaran Barcagate.
Walhasil, meski klub telah menepis tudingan tersebut, mereka masih dihantui kecurigaan. Pasalnya, hasil investigasi jurnalis terhadap akun-akun buzzer yang berafiliasi dengan I3 Ventures sangat meyakinkan.
Oleh karena itu, dampak logis yang timbul adalah keharmonisan antara skuat dan pejabat klub pun terganggu. Selanjutnya bisa ditebak, perpecahan dalam tubuh Barca pun (sudah) terjadi.
Barcagate menjadi potret kelam dalam dunia sepak bola bahwa pemain yang seharusnya dilindungi oleh manajamen klub, justru diteror. Padahal, selama ini mereka sudah mengerahkan jiwa dan raganya untuk mempersembahkan trofi bagi klub. Skandal yang seyogyanya dihindari oleh klub manapun.
Semua warisan emas Johan Cruyff saat ini telah musnah. Upaya Ronald Koeman mengkonstruksi ulang Barca juga akan semakin sulit lantaran fondasi tim yang telah dibangun sejak 1988 lalu mengalami kehancuran.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H