Mohon tunggu...
David Abdullah
David Abdullah Mohon Tunggu... Lainnya - —

Best in Opinion Kompasiana Awards 2021 | Kata, data, fakta

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Manfaat Canggih Bayam, dari Sensor Peledak hingga Jantung Tiruan

25 Februari 2021   06:53 Diperbarui: 10 Mei 2022   05:39 1350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perbedaan spinak (spinach) dan berbagai jenis bayam (Amaranthus) di Indonesia. | Diolah dari berbagai sumber, termasuk pertanianku.com

Kalau sudah begitu, siapa yang harus bertanggung jawab atas nasib malang yang menimpa Popeye, Kang Bronto?

#Manfaat Canggih Spinak (Spinach)
Popeye the Sailor Man, yang mendadak berotot dan mampu menghajar Brutus setiap kali makan spinak, melahirkan kredo bahwa spinak mampu membuat manusia mendadak menjadi perkasa.

Tentu kita semua tahu jika hal itu tidak benar adanya, dan memang kartun itu dibuat dengan tujuan agar anak-anak rajin makan sayur, salah satunya spinak.

Selain sebagai kudapan yang memiliki komponen penting bagi manusia, para ilmuwan berhasil menemukan manfaat lain dari spinak. Manfaat yang begitu canggih, melibihi pandangan yang kita ketahui selama ini tentang tanaman.

Melalui sebuah rekayasa nanoteknologi, para ilmuwan di Massachusetts Institute of Technology (MIT) berhasil mengubah spinak menjadi sebuah alat yang mampu mendeteksi bahan peledak. Tanaman itu kemudian mengirim informasi tersebut secara nirkabel kepada tim penelitian.

Menurut Euronews (2/2/2021), saat akar spinak mendeteksi nitroaromatika atau senyawa bahan peledak dalam air tanah, tabung nano karbon yang telah tertanam di dalam daun spinak akan memancarkan sinyal. Lantas, sinyal itu akan dideteksi kamera infra merah, dan mengirimkan email notifikasi kepada para ilmuwan.

Eksperimen itu bisa menjadi bagian dari bidang penelitian yang jauh lebih luas, yang melibatkan rekayasa komponen dan sistem elektronik pada berbagai macam tanaman. Teknologi mutakhir itu sendiri dikenal dengan istilah plant nanobionic.

Singkatnya, teknologi itu adalah proses rekayasa dalam memberikan tanaman kemampuan baru melibihi kemampuan dan manfaat alaminya.

"Tanaman merupakan ahli kimia analitik yang sangat piawai," ungkap Profesor Michael Strano yang memimpin riset.

"Mereka (spinak) memiliki jaringan akar yang luas di dalam tanah, terus-menerus mengambil sampel air tanah, dan selalu memiliki cara sendiri guna mengalirkan air ke dedaunan."

"Penelitian ini adalah demonstrasi baru mengenai bagaimana kita telah mampu mengatasi hambatan komunikasi antara tumbuhan dengan manusia," tambahnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun